Saturday, May 24, 2014

Contoh Proposal Skripsi Pertanian Agribisnis


BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1 LATAR BELAKANG 

Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan demikian produktivitas dan hasil kerja pegawai akan meningkat secara optimal. Dalam kenyataannya, kepuasan kerja secara menyeluruh belum mencapai tingkat maksimal. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang/ penyuluh pada dasarnya secara praktis dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri dan dibawa oleh setiap seseorang sejak mulai bekerja di tempat pekerjaannya, yang dalam penelitian ini adalah institusi penyuluhan. Faktor eksentrinsik menyangkut halhal yang berasal dari luar diri seseorang, antara lain kondisi fisik lingkungan kerja, interaksinya dengan pegawai lain, sistem penggajian dan sebagainya. Peningkatan kepuasan kerja petugas pada institusi penyuluhan di Indonesia hanya mungkin terlaksana secara bermakna apabila faktor-faktor yang mempengaruhi dapat diidentifikasi secara ilmiah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penyuluhan sebagai pendidikan nonformal yang ditujukan untuk petani dan keluarganya, berperan penting dalam revitalisasi pembangunan pertanian. Perpres No.7 tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2004-2009 Bidang Pertanian (Bab 19), menyatakan bahwa lembaga pendukung petani, terutama lembaga penyuluhan pertanian sudah kurang berfungsi sehingga menurunkan efektivitas pembinaan, dukungan dan diseminasi teknologi dalam rangka meningkatkan penerapan teknologi dan efisiensi usaha petani, karena itu, penguatannya diarahkan kepada pendampingan petani, termasuk peternak. Penyuluh pertanian yang ada pada BPP Wara Selatan dikepalai oleh Bpk Abdul Rasjid H. Sp. M.Si dengan jumlah penyuluh yang dibawahi sebanyak 20 orang dan staf kantor 5 orang. Semua penyuluh mempunyai wilayah kerja atau wilayah binaan masing – masing dan bertanggung jawab atas wilayah yang mereka bina untuk memajukan atau meningkatkan produksi pertanian yang ada di wilayah kerjanya. ( aninomous. 2012 ) Setiap penyuluh wajib menyampaikan dan mengajarkan ke petani tentang teknologi – teknologi baru yang dapat diterapkan sehingga bias meningkatkan produksi, meningkatkan kualitas dan kuantitas serta mengajarkan bagaimana cara mengendalikan hama sesuai dengan tupoksi mereka sebagai penyuluh pertanian agar petani dapat meningkatkan taraf hdupnya. Dalam menjalankan tupoksinya, penyuluh langsung turun kelapangan menemui para petani namun terkadang penyuluh kesulitan untuk melayani petani yang agak berjauhan hal ini dikarenakan tranportasi kurang memadai dalam hal ini kendaraan untuk penyuluh seperti kendaraan bermotor, walaupun terkadang mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat atau provinsi namun bantuan kendaraan tersebut tidak mencukupi. Jadi untuk mengatasi masalah tersebut penyuluh biasanya mengundang para petani untuk melakukan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para petani, sehingga masalah yang dihadapi petani dapat terselesaikan. ( aninomous. 2012 ) Data mengenai penyuluh yang ada pada BPP Wara Selatan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini : Table 1. daftar jumlah penyuluh dan staf pada kantor BPP Wara Selatan No Uraian Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Ket. Pria Wanita 1 2 3 4 Penyuluh PNS Penyuluh Honorer Staf PNS Staf Honorer 8 2 1 5 5 2 2 13 7 3 2 Jumlah 11 14 25 Penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh penting dalam kepuasan kerja penyuluh pertanian yang ada pada BPP Wara Selatan sehingga dapat diketahui apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja penyuluh pertanian yang ada pada BPP Wara Selatan. Karena kepuasan kerja seorang penyuluh sangat penting hal ini dikarenakan apabila seorang penyuluh tidak merasa puas terhadap pekerjaannya yang disebabkan oleh gaji, jaminan financial dan jaminan sosial yang kurang memadai maka akan berpengaruh terhadap hasil produksi pertanian yang ada di Kota Palopo karena kita ketahui penyuluh merupakan tulang punggung dalam peningkatan produksi hasil pertanian. 

1.2 RUMUSAN MASALAH 

Berdasarkan uraian pada latar belakang, dikemukakan masalah pokok yang dibahas dalam penelitian yaitu : Faktor - faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan kerja penyuluh petanian pada BPP Wara Selatan ? 

1.3 TUJUAN PENELITIAN 

Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja Penyuluh Pertanian pada BPP Wara Selatan 

1.4 MANFAAT PENELITIAN 

Manfaat penelitian ini adalah : 
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan penulis mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja penyuluh pertanian. 
 2. penelitian ini juga diharapkan mampu menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi para akademisi maupun masyarakat umum yang tertarik pada topik ini. 

BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. 

 KAJIAN TEORI 2.1.1

Penyuluh Pertanian Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yaitu menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam menghadapi persaingan global yang selama ini terabaikan. Dalam kaitan itu ada dua hal yang penting yang menyangkut kondisi sumberdaya manusia pertanian di daerah yang perlu mendapatkan perhatian yaitu sumberdaya petugas dan sumberdaya petani. Kedua sumberdaya tersebut merupakan pelaku dan pelaksana yang mensukseskan program pembangunan pertanian ( Van Den Ban, et.al ,2003). Sementara itu salah satu sumberdaya manusia petugas pertanian adalah kelompok fungsional yaitu kelompok Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), di mana Penyuluh Pertanian adalah petugas yang melakukan pembinaan dan berhubungan atau berhadapan langsung dengan petani. Tugas pembinaan dilakukan untuk meningkatkan sumberdaya petani di bidang pertanian, di mana untuk menjalankan tugas ini di masa depan penyuluh harus memiliki kualitas sumberdaya yang handal, memiliki kemandirian dalam bekerja, profesional serta berwawasan global. ( Van Den Ban, et.al ,2003). “Penyuluhan secara sistematis adalah suatu proses yang (1). Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan perkiraan ke depan; (2). Membantu petani menyadarkan terhadap kemungkinan timbulnya masalah dari analisis tersebut; (3). Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan wawasan terhadap suatu masalah, serta membantu menyusun kerangka berdasarkan pengetahuan yang dimiliki petani; (4). Membantu petani memperoleh pengetahuan yang khusus berkaitan dengan cara pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat yang ditimbulkannya sehingga mereka mempunyai berbagai alternatif tindakan; (5). Membantu petani memutuskan pilihan tepat yang menurut pendapat mereka sudah optimal; (6). Meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya ; dan (7). Membantu petani untuk mengevaluasi dan meningkatkan keterampilan mereka dalam membentuk pendapat dan mengambil keputusan”( Van Den Ban, et.al ,2003). 2.1.2 Kepuasan kerja A. Definisi dan Teori – Teori Kepuasan Kerja Menurut Robbins (1998) dalam Nastiti (2003), kepuasan kerja merupakan perilaku umum penyuluh terhadap pekerjaanya sebagai hasil perbedaan antara nilai reward yang diperoleh dan nilai reward yang diharapkan akan diperoleh. Kepuasan kerja merupakan satu elemen yang mendapatkan perhatian besar dari manajemen perusahaan. Hal ini terkait dengan keberadaan suatu paham manajerial bahwa karyawan yang merasa puas akan cenderung bekerja lebih produktif daripada karyawan yang merasa tidak puas dengan lingkungan kerjanya. Kepuasan kerja dapat dipahami melalui tiga aspek. Pertama, kepuasan kerja merupakan bentuk respon pekerjaan terhadap kondisi lingkungan pekerjaan. Kedua, kepuasan kerja sering ditentukan oleh hasil pekerjaan atau kinerja. Ketiga, kepuasan kerja terkait dengan sikap lainnya yang dimiliki oleh setiap pekerja (Luthans, 1995 sebagaimana dikutip Maryani & Supomo (2001), secara lebih rinci mengemukakan berbagai dimensi dalam kepuasan kerja yang kemudian dikembangkan menjadi istrumen pengukuran variabel kepuasan kerja, yang meliputi dimensi kepuasan terhadap: 1. Menarik atau tidaknya jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja, 2. Jumlah kompensasi yang diterima oleh pekerja, 3. Kesempatan untuk promosi jabatan, 4. Kemampuan atasan dalam memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku, dan 5. Dukungan rekan sekerja. Terdapat beberapa teori yang berkaitan dengan kepuasan kerja teori-teori tersebut antara lain adalah Teori Ketidaksesuian (Discrepancy Theory), Teori Keadilan (Equity Theory), dan Teori Dua Faktor (Teori Herzberg). B. Teori Ketidaksesuaian (Discrepancy Theory) Teori ini mendasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah aspek tergantung pada selisih (discrepancy) antara apa yang telah didapatkan dengan apa yang diinginkan. Jumlah yang diinginkan dari karakteristik pekerjaan didefinisikan sebagai jumlah minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Seseorang terpuaskan jika tidak ada selisih antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi aktual. Semakin besar kekurangan dan semakin banyak hal-hal yang diinginkan, maka semakin besar ketidakpuasan. Apabila yang didapat ternyata lebih besar dari yang diinginkan, maka orang akan menjadi lebih puas lagi walaupun terdapat discrepancy, karena discrepancy itu merupakan positif discrepancy. Sebaliknya semakin jauh kenyataan yang dirasakan atau di bawah standar minimum sehingga menjadi negatif discrepancy, maka semakin besar pula ketidakpuasan seseorang terhadap pekerjaannya. Sikap penyuluh akan tergantung bagaimana discrepancy itu dirasakan. C. Teori Keadilan (Equity Theory) Prinsip pada teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity atau inequity atas suatu situasi diperoleh dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain sekelas, sekantor, dan sebagainya. Elemen teori ini ada tiga yaitu: 1. Input yaitu segala sesuatu yang berharga yang dirasakan karyawan sebagai sumbangan terhadap pekerjaannya, misal: pendidikan, pengalaman, keadilan, jumlah jam kerja, dan sebagainya. 2. Outcomes atau hasil yaitu segala sesuatu yang berharga yang dirasakan karyawan sebagai hasil dari pekerjaannya, misal: gaji, keuntungan, status, dan sebagainya. 3. Orang pembanding yaitu orang lain dengan siapa karyawan membandingkan rasio input outcomes yang dimilikinya, dapat berupa seseorang di perusahaan yang sama atau di tempat lainnya atau bisa pula dengan dirinya sendiri di masa lampau. Menurut teori ini setiap penyuluh akan membandingkan rasio inputoutcomes dirinya dengan rasio input-outcomes orang pembanding. Bila perbandingan itu dianggap cukup adil, maka ia akan merasa puas. Bila perbandingan itu tidak seimbang tapi menguntungkan (over compensation in equity) dapat menimbulkan kepuasan. Tetapi bila perbandingan itu tidak seimbang dan merugikan (under compensation equity) akan timbul ketidakpuasan. ( Robbins 1998 ) 2.1.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Penyuluh Pertanian Kepuasan kerja pada dasarnya merujuk pada seberapa besar seorang penyuluh menyukai pekerjaannya (Cherington, 1987:82). Kepuasan kerja adalah sikap umum pekerja tentang pekerjaan yang dilakukannya, karena pada umumnya apabila orang membahas tentang sikap pegawai, yang dimaksud adalah kepuasan kerja (Robbins, 1994:417). Pekerjaan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan seseorang, sehingga kepuasan kerja juga mempengaruhi kehidupan seseorang. Oleh karena itu kepuasan kerja adalah bagian kepuasan hidup (Wether dan Davis, 1982:42). Faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja seorang pegawai adalah: • Faktor Kepuasan Finansial, yaitu terpenuhinya keinginan penyuluh terhadap kebutuhan finansial yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga kepuasan kerja bagi penyuluh dapat terpenuhi. Hal ini meliputi; besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan serta promosi (Moh. As’ad,1987: 118). • Faktor Kepuasan Fisik, yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik penyuluh. Hal ini meliputi; jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan istirahat, kondisi kesehatan penyuluh dan umur (Moh. As’ad,1987:117). • Faktor Kepuasan Sosial, yaitu faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama penyuluh, dengan atasannya maupun antara sesama penyuluh. Hal ini meliputi; rekan kerja yang kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana, serta pengarahan dan perintah yang wajar (Drs.Heidjrachman dan Drs. Suad Husnan.1986: 194-195). • Faktor Kepuasan Psikologi, yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan penyuluh. Hal ini meliputi; minat, ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan (Moh.As’ad,1987: 11.7). Kepuasan kerja dapat dirumuskan sebagai respons umum pekerja berupa perilaku yang ditampilkan oleh penyuluh sebagai hasil persepsi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Kepuasan kerja akan didapat apabila ada kesesuaian antara harapan pekerja dan kenyataan yang didapatkannya di tempat bekerja. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, peranan dari faktor-faktor tersebut dalam memberikan kepuasan kerja juga tergantung pada pribadi masing-masing individu, Ghiselli dan Brown mengemukakan pendapatnya yang dikutip oleh Syahrani (2002), menyatakan adanya enam faktor yang menimbulkan kepuasan kerja, yaitu: 1. Pencapaian diri atau Spiritualitas Perasaan tenang dan puas karena terdapatnya kebahagian batin/spiritual, misalnya perasaan dalam bekerja, dimana karyawan mendasarkan diri dalam bekerja semata-mata untuk beribadah kepada Tuhan. Bekerja merupakan salah satu cara untuk bertakwa kepada Tuhan. Seberapa beratnya tugas yang diembannya, namun bila itu merupakan pekerjaan yang harus dilaksanakan, maka karyawan akan ikhlas dan puas menjalankannya. 2. Kedudukan atau Posisi Umumnya ada anggapan bahwa orang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan lebih puas daripada yang bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. Beberapa penelitian menunjukan bahwa hal tersebut tidak selalu benar, perubahan tingkat pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan kerja. 3. Pangkat atau Golongan Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat (golongan) sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orang yang melakukannya. Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyak akan dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu akan mengubah perilaku dan perasaanya. 4. Umur Dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan: Umur antara 25 sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan. Sedangkan untuk umur karyawan diatas 45 tahun, mereka akan cenderung realistis dan puas terhadap pekerjaannya. 5. Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial Masalah jaminan financial (kompensasi) dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. 6. Mutu Pengawasan Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinyadalam menaikkan produktivitas kerja. Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahannya, sehingga karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja Persepsi pekerja mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya dan kepuasan kerja melibatkan rasa aman, rasa adil, rasa menikmati, rasa bergairah, status dan kebanggaan. Dalam persepsi ini juga dilibatkan situasi kerja pekerja yang bersangkutan yang meliputi interaksi kerja, kondisi kerja, pengakuan, hubungan dengan atasan, dan kesempatan promosi. Selain itu di dalam persepsi ini juga tercakup kesesuaian antara kemampuan dan keinginan pekerja dengan kondisi organisasi tempat mereka bekerja yang meliputi jenis pekerjaan, minat, bakat, penghasilan, dan insentif. 2.2 Hipotesis Berdasarkan uraian-uraian dalam latar belakang, permasalahan dan tujuan maka hipotesis yang diajukan adalah “Diduga bahwa dengan adanya beberapa faktor seperti : umur, mutu pengawasan, pangkat, jaminan pinansial dan lain-lain dapat mempengaruhi kepuasan kerja penyuluh pertanian di BPP Wara Selatan, Kota Palopo BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Songka, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo Lokasi ini dipilih atas pertimbangan bahwa di Kelurahan tersebut merupakan salah satu obyek yang mempunyai Penyuluh Pertanian berpengalaman. III.2 Penentuan Responden Penentuan responden dilakukan dengan mengambil semuah penyuluh yang ada pada BPP wara selatan yang berjumlah 20 orang III.3 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini pengambilan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi langsung kepada 20 orang penyuluh pertanian, Kantor BPP Wara Selatan Data sekunder diperoleh dari kantor BPP Wara Selatan dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kota Palopo. III.4 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja penyuluh pertanian pada BPP Wara Selatan maka digunakan angka – angka sebagai berikut : 3 = Sangat Pu 2 = Kurang Puas 1 = Tidak Puas III.5 Defenisi Operasional Beberapa pengertian yang menjadi batasan penelitian ini adalah : 1. Penyuluhan secara sistematis adalah suatu proses yang Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan perkiraan ke depan 2. Penyuluh Pertanian adalah petugas yang melakukan pembinaan dan berhubungan atau berhadapan langsung dengan petani binaan. 3. Umur adalah usia responden yang dihitung dari tahun kelahiran sampai pada saat diwawancarai dinyatakan dalam satuan tahun 4. Kelompok fungsional adalah kelompok Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) 5. kepuasan kerja adalah perilaku umum karyawan terhadap pekerjaanya sebagai hasil perbedaan antara nilai reward yang diperoleh dan nilai reward yang diharapkan akan diperoleh. 6. Faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja penyuluh pertanian yaitu : a. Gaji yaitu salah satu hal yang penting bagi setiap penyuluh yang bekerja dalam suatu instansi pemerintah, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. b. Pangkat dan Golongan adalah kedudukan yang M menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. c. Umur adalah usia satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. dinyatakan dalam satuan tahun d. Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial adalah suatu program yang didanai atau diberikan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar orang tanpa sumber daya. 

 DAFTAR PUSTAKA 

Abbas Samsuddin 1999. Sembilan Puluh Tahun Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Jakarta. BPLPP-Departemen Pertanian. Bahua M. Ikbal, 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya Pada Perilaku Petani Jagung di Provinsi Gorontalo. Disertasi – Doktor. Bogor. Sekolah Pascasarjana-IPB. Hubeis Vitalaya S. Aida. 2008. Motivasi, Kepuasan dan Produktivitas Kerja Penyuluh Lapangan Peternakan. Media Peternakan, April 2008, hlm. 71-80. Vol. 31 No.1. Terakreditasi SK Dikti No: 56/DIKTI/Kep/2005. Jahi Amri dan Ani Leilani, 2006. Kinerja Penyuluh Pertanian di Beberapa Kabupaten, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan . Vol. 2 No.2 Mardikanto Totok, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta. Universitas Sebelas Maret (UNS) Press. Marzuki. 1994. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka. Nazir Moh, 2005. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia Newstrom. 2009. “Job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja [terhubung berkala] http//id.wikipedia.org/wiki/Kepuasa n_Kerja. Puspadi Ketut, 2002. Rekonstruksi Sistem Penyuluhan Pertanian. Disertasi Doktor. Bogor. Sekolah Pascasarjana - Institut Pertanian Bogor. Sastraadmadja. 1993. Teknik Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Balai Pustaka. Syamsudin. 1987. Dasar-dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian. Bandung: Bina Cipta. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16, 2006. Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta. Departemen Pertanian van den Ban & Hawkins. 2005. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. http://blog-husni.blogspot.com/2010/07/kinerja-penyuluh-pertanian-lapangan-di.html Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan di Provinsi Jambi. Diakses pada tanggal 25 Februari 2012 http://www.penyuluhpertanian.com/pelaksanaan-sertifikasi-penyuluhpertanian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Pusbangluhtan Kementrian Pertanian. Diakses pada tanggal 25 Februari 2012 http://duniapertanianagribisnis.blogspot.com/2012/06/contoh-proposal-skripsi-pertanian.html definisi motivasi menurut para ahli 1. Cropley, (1985) Motivasi dapat dijelaskan sebagai “tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu” 2. Wlodkowski (1985) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Pengertian ini jelas bernafaskan behaviorisme. 3. Mitchell motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela yang diarahkan ke tujuan tertentu. 4. Gray lebih suka menyebut pengertian motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu. 5. Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut, dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut. 6. McDonald memilih pengertian motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula. 7. Wexley & Yukl adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. 8. Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes, menerangkan bahwa pengertian motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan. 9. T. Hani Handoko mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. 10. A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja. 11. H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar. 12. Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki. 13. Soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang. Motivasi menurut para ahli : Untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan tenteng motivasi, berikut pengertian motivasi menurut beberapa para ahli manajemen sumber daya manusia diantaranya : Menurut T. Hani Handoko ( 2003:252), mengemukakan bahwa motivasi adalah : “Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”. Menurut H. Hadari Nawawi (2003:351), pengertian dari motivasi adalah : “Suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar”. Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:95), mengatakan mengenai motivasi adalah : “kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja”. Menurut Henry Simamora (2004:510), devinisi dari motivasi adalah : “Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendki”. Menurut Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes (2002:177), menerangkan bahwa motivasi adalah : “Tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan”. Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Menurut Peterson & Plowman yang dikutip oleh Drs. H. Malayu S.P Hasibuan (2003:142) mengatakan bahwa orang mau bekerja karena hal-hal sebagai berikut : The Desire to Live (keinginan untuk hidup), dimana manusia bekerja untuk memenuhi dan melanjutkan hidupnya. The Desire For Position (Keinginan untuk suatu posisi), dimana manusia bekerja untuk mendapatkan posisi dalam pekerjaannya. The Desire For Power (Keinginan akan kekuasaan), keinginan selangkah diatas keinginan untuk memiliki posisi. The Desire For Recognation (Keinginan akan penghargaan), setiap pegawai memiliki motif keinginan dan kebutuhan tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya. http://www.scribd.com/doc/59099759/Pengertian-Motivasi-Menurut-Para-Ahli Definisi Kinerja Kata kinerja (performance) dalam konteks tugas, sama dengan prestasi kerja. Para pakar banyak memberikan definisi tentang kinerja secara umum, dan dibawah ini disajikan beberapadiantaranya :Kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi- fungsi pekerjaan ataukegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu (Bernardin dan Russel, 1993 dalam As¶ad, 2003).Kinerja adalah pekerjaan yang merupakan gabungan dari karakteristik pribadi dan pengorganisasian seseorang (Kurb, 1986 dalam As¶ad, 2003). Sementara As¶ad, (2003)mendefinisikan kinerja sebagai keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.Sedangkan Yaslis Ilyas (2002) yang dimaksud dengan kinerja adalah penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja peroranganmaupun kelompok. Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Kinerja mengandung dua komponen penting yaitu : 1).kompetensi berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya; 2). Produktifitas adalah kompetensi tersebutdiatas dapat diterjemahkan kedalam tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja ( outcome ) (Yaslis Ilyas, 2002).Dari berbagai pengertian tersebut diatas, pada dasarnya kinerja menekankan apayang dihasilkan dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan atau apa yang keluar ( outcome ). Biladisimak lebih lanjut apa yang terjadi dalam sebuah pekerjaan atan jabatan adalah suatu proses yang mengolah input menjadi output (hasil kerja). Penggunaan indikator kunciuntuk mengukur hasil kinerja individu, bersumber dari fungsi-fungsi yangditerjemahkan dalam kegiatan/tindakan dengan landasan standar yang jelas dantertulis. Mengingat kinerja mengandung komponen kompetensi dan produktifitas hasil, maka hasil kinerja sangat tergantung pada tingkat kemampuan individu dalam pencapaiannya .Manfaat Penilaian Kinerja Manfaat penilaian kinerja menurut Handoko (2001), dan Siagian(2001) adalah sebagai berikut : 1. Perbaikan prestasi kerja atau kinerja. Umpan balik pelaksanaan kerja mernungkinkan karyawan,manajer dan departemen personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan mereka untuk meningkatkan prestasi.2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi. Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusandalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.3. Keputusan-keputusan penempatan. Promosi dan transfer biasanyadidasarkan atas prestasi kerja atau kinerja masa lalu atau antisipasinya 4. Perencanaan kebutuhan latihan dan pengembangan. Prestasi kerja atau kinerja yang jelek mungkinmenunjukkan perlunya latihan. Demikian pula sebaliknya, kinerja yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.5. Perencanaan dan pengembangan karir. Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan-keputusan karir,yaitu tentang jalur karir tertentu yang harus diteliti.6.Mendeteksi penyimpangan prosesstaf fing. Prestasi kerja yang baik atau buruk adalah mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedurstaffingdepartemen personalia.7.Melihat ketidakakuratan informasional. Prestasi kerja yanng jelek mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana sumberdayamanusia, atau komponen-komponen lain sistem informasi manajemcn personalia. Menggantungkan pada informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan keputusan-kcpulusan personalia tidak tepat.8. Mendeteksi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan. Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan tandakesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan-kesalahantersebut 9. Menjaminkesempatan kerja yang adil. Penilaian prestasi kerja yang akurat akan menjamin keputusan-keputusanpenempatan internal diambil tanpa diskriminasi. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas.Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok (Ilyas, 1993). Kinerjaorganisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individudalam organisasi.Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi (determinan) kinerja individu, perlu dilakukan pengkajian terhadap teori kinerja. Secara umum faktor fisik dan non fisik sangatmempengaruhi. Berbagai kondisi lingkungan fisik sangat mempengaruhi kondisi karyawandalam bekerja. Selain itu, kondisi lingkungan fisik juga akan mempengaruhi berfungsinyafaktor lingkungan non fisik. Pada kesempatan ini pembahasan kita fokuskan pada lingkungannon-fisik, yaitu kondisi-kondisi yang sebenarnya sangat melekat dengan sistem manajerial perusahaan.Menurut Prawirosentono (1999) kinerja seorang pegawai akan baik, jika pegawai mempunyaikeahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan/upah yang layak danmempunyai harapan masa depan. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yangmempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu, yaitu: variabel individu, variabelorganisasi dan variabel psikologis. Menurut Gibson (1987), model teori kinerja individu pernah dibahas dalam artikel lain di site ini.Kelompok variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan ketrampilan, latar belakang pribadi dan demografis. Menurut Gibson (1987), variabel kemampuan dan ketrampilanmerupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu. Sedangkanvariabel demografis mempunyai pengaruh yang tidak langsung.Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel persepsi, sikap, kepribadian, belajar danmotivasi. Variabel ini menurut Gibson (1987) banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkatsosial, pengalaman kerja sebelumnya dan variabel demografis.Kelompok variabel organisasi menurut Gibson (1987) terdiri dari variabel sumber daya,kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Menurut Kopelman (1986), variabelimbalan akan berpengaruh terhadap variabel motivasi, yang pada akhirnya secara langsungmempengaruhi kinerja individu. Penelitian Robinson dan Larsen (1990) terhadap para pegawai penyuluh kesehatan pedesaan di Columbia menunjukkan bahwa pemberian imbalanmempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja pegawai dibanding pada kelompok pegawai yang tidak diberi. Menurut Mitchell dalam Timpe (1999), motivasi bersifatindividual, dalam arti bahwa setiap orang termotivasi oleh berbagai pengaruh hingga berbagaitingkat. Mengingat sifatnya ini, untuk peningkatan kinerja individu dalam organisasi menuntut para manajer untuk mengambil pendekatan tidak langsung, menciptakan motivasimelalui suasana organisasi yang mendorong para pegawai untuk lebih propduktif. Suasana initercipta melalui pengelolaan faktor-faktor organisasi dalam bentuk pengaturan sistemimbalan, struktur, desain pekerjaan serta pemeliharaan komunikasi melalui praktek kepemimpinan yang mendorong rasa saling percaya. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA Published May 6, 2008 Uncategorized 84 Comments Disusun oleh: Dr.H. ADIE E. YUSUF, SPd.MA Selama lebih dari puluhan tahun misteri motivasi dan kinerja diungkap oleh para pakar psikologi untuk mencari akar masalah terjadinya motivasi dan demotivasi di lingkungan kerja. Beberapa ahli psikologi bahkan ada yang melakukan riset dan eksperimen untuk mengkaji terjadinya motivasi dalam pekerjaan dan menentukan faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi atau menurunkan motivasi individu di tempat kerja. A. APA ITU MOTIVASI ? Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada tujuan organisasi. Kebutuhan adalah kondisi internal yang menimbulkan dorongan, dimana kebutuhan yang tidak terpuaskan akan menimbulkan tegangan yang merangsang dorongan dari dalam diri individu. Dorongan ini menimbulkan perilaku pencarian untuk menemukan tujuan, tertentu. Apabila ternyata terjadi pemenuhan kebutuhan, maka akan terjadi pengurangan tegangan. Pada dasarnya, karyawan yang termotivasi berada dalam kondisi tegang dan berupaya mengurangi ketegangan dengan mengeluarkan upaya. Proses motivasi yang menunjukkan kebutuhan yang tidak terpuaskan akan meningkatkan tegangan dan memberikan dorongan pada seseorang dan menimbulkan perilaku digambarkan sebagai berikut: Kebutuhan tidak terpuaskan Tegangan Dorongan Perilaku Pencarian Pengurangan Tegangan Kebutuhan Terpuaskan Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah. Kinerja seseorang kadang-kadang tidak berhubungan dengan kompetensi yang dimiliki, karena terdapat faktor diri dan lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja. Kinerja yang tinggi adalah fungsi dan interaksi antara motivasi, kompetensi dan peluang sumber daya pendukung, sehingga kinerja dapat dirumuskan sebagai berikut: Kinerja = f ( Motivasi x Kompetensi x Kesempatan ) B. TEORI MOTIVASI Terdapat 5 teori motivasi yang paling popular dan berpengaruh besar dalam praktek pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. 1. Teori Efek Hawthorn Penelitian oleh Elton Mayo pada perusahaan General Electric kawasan Hawthorn di Chicago, memilki dampak pada motivasi kelompok kerja dan sikap karyawan dalam bekerja. Kontribusi hasil penelitian tersebut bagi perkembangan teori motivasi adalah: • Kebutuhan dihargai sebagai manusia ternyata lebih penting dalam meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja karyawan dibandingkan dengan kondisi fiisik lingkungan kerja. • Sikap karyawan dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi baik di dalam maupun di luar lingkungan tempat kerja. • Kelompok informal di lingkungan kerja berperan penting dalam membentuk kebiasaan dan sikap para karyawan. • Kerjasama kelompok tidak terjadi begitu saja, tetapi harus direncanakan dan dikembangkan. 2. Teori Kebutuhan Menurut Abraham Maslow, pada dasarnya karyawan bekerja untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut: • Kebutuhan fisiologis. • Kebutuhan rasa aman. • Kebutuhan social. • Kebutuhan harga diri. • Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut bersifat hierarkis, yaitu suatu kebutuhan akan timbul apabila kebutuhan dasar sebelumnya telah dipenuhi. Setelah kebutuhan fisiologis seperti pakaian, makanan dan perumahan terpenuhi, maka kebutuhan tersebut akan digantikan dengan kebutuhan rasa aman dan seterusnya. Sehingga tingkat kebutuhan seseorang akan berbeda-beda dalam bekerja. Seseorang yang kebutuhan hanya sekedar makan, maka pekerjaan apapun akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 3. Teori X dan Y McGregor mengemukakan dua model yang menjelaskan motivasi karyawan yang bekerja yaitu teori X dan teori Y. Teori X menganggap bahwa: • Karyawan tidak suka bekerja dan cenderung untuk menghindari kerja. • Karyawan harus diawasi dengan ketat dan diancam agar mau bekerja dengan baik. • Prosedur dan disiplin yang keras lebih diutamakan dalam bekerja. • Uang bukan satu-satunya faktor yang memotivasi kerja. • Karyawan tidak perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Teori Y menganggap bahwa: • Karyawan senang bekerja, sehingga pengawasan dan hukuman tidak diperlukan oleh karyawan. • Karyawan akan memiliki komitmen terhadap pekerjaan dan organisasi jika merasa memuaskan. • Manusia cenderung ingin belajar. • Kreatifitas dan Imajinasi digunakan untuk memecahkan masalah. 4. Teori Hygine dan Motivator Menurut Herzberg, faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja sebagai berikut. Faktor Hygine meliputi : • Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya. • Sistem pengawasan. • Gaya kepemimpinan. • Kondisi lingkungan kerja. • Hubungan antar pribadi. • Gaji / upah. • Status. • Kesehatan dan keselamatan kerja. Faktor Motivator meliputi : • Pengakuan. • Penghargaan atas prestasi. • Tanggungjawab yang lebih besar. • Pengembangan karir. • Pengembangan diri. • Minat terhadap pekerjaan. 5. Teori Motivasi Berprestasi David McClelland menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang tinggi. Hasil penelitian tentang motivasi berprestasi menunjukkan pentingnya menetapkan target atau standar keberhasilan. Karyawan dengan ciri-ciri motivasi berprestasi yang tinggi akan memiliki keinginan bekerja yang tinggi. Karyawan lebih mementingkan kepuasan pada saat target telah tercapai dibandingkan imbalan atas kinerja tersebut. Hal ini bukan berarti mereka tidak mengharapkan imbalan, melainkan mereka menyukai tantangan. Ada tiga macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu: • Kebutuhan berprestasi (Achievement motivation) yang meliputi tanggung jawab pribadi, kebutuhan untuk mencapai prestasi, umpan balik dan mengambil risiko sedang. • Kebutuhan berkuasa (Power motivation) yang meliputi persaingan, mempengaruhi orang lain. • Kebutuhan berafiliasi (Affiliation motivation) yang meliputi persahabatan, kerjasama dan perasaan diterima. Dalam lingkungan pekerjaan, ketiga macam kebutuhan tersebut saling berhubungan, karena setiap karyawan memiliki semua kebutuhan tersebut dengan kadar yang berbeda-beda. Seseorang dapat dilatihkan untuk meningkatkan salah satu dari tiga faktor kebutuhan ini. Misalnya untuk meningkatkan kebutuhan berprestasi kerja, maka karyawan dapat dipertajam tingkat kebutuhan berprestasi dengan menurunkan kebutuhan yang lain. C. KARAKTERISTIK MOTIVASI BERPRETASI McClelland seorang pakar psikologi dari Universitas Harvard di Amerika Serikat mengemukakan bahwa kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh virus mental yang ada pada dirinya. Virus tersebut merupakan kondisi jiwa yang mendorong seseorang untuk mencapai kinerja secara optimal. Ada tiga jenis virus sebagai pendorong kebutuhan yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berkuasa. Karyawan perlu mengembangkan virus tersebut melalui lingkungan kerja yang efektif untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perusahaan. Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dengan ciri-ciri seseorang melakukan pekerjaan dengan baik dan kinerja yang tinggi. Kebutuhan akan berprestasi tinggi merupakan suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk berupaya mencapai target yang telah ditetapkan, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan dan memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu secara lebih lebih baik dari sebelumnya. Karyawan dengan motivasi berprestasi tinggi sangat menyukai tantangan, berani mengambil risiko, sanggup mengambil alih tanggungjawab, senang bekerja keras. Dorongan ini akan menimbulkan kebutuhan berprestasi karyawan yang membedakan dengan yang lain, karena selalu ingin mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. Berdasarkan pengalamam dan antisipasi dari hasil yang menyenangkan serta jika prestasi sebelumnya dinilai baik, maka karyawan lebih menyukai untuk terlibat dalam perilaku berprestasi. Sebaliknya jika karyawan telah dihukum karena mengalami kegagalan, maka perasaan takut terhadap kegagalan akan berkembang dan menimbulkan dorongan untuk menghindarkan diri dari kegagalan. Ciri-ciri perilaku karyawan yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi menurut McClelland adalah: • Menyukai tanggungjawab untuk memecahkan masalah. • Cenderung menetapkan target yang sulit dan berani mengambil risiko. • Memiliki tujuan yang jelas dan realistik. • Memiliki rencana kerja yang menyeluruh. • Lebih mementingkan umpan balik yang nyata tentang hasil prestasinya. • Senang dengan tugas yang dilakukan dan selalu ingin menyelesaikan dengan sempurna. Sebaliknya ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi berprestasi rendah adalah: • Bersikap apatis dan tidak percaya diri. • Tidak memiliki tanggungjawab pribadi dalam bekerja. • Bekerja tanpa rencana dan tujuan yang jelas. • Ragu-ragu dalam mengambil keputusan. • Setiap tindakan tidak terahan dan menyimpang dari tujuan. Laporan hasil penelitian tentang gaya manajerial dari 16.000 manajer di Amerika Serikat yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, menengah dan rendah menunjukkan sebagai berikut : • Manajer dengan motivasi berprestasi yang rendah memiliki karakter pesimis dan tidak percaya dengan kemampuan bawahannya. Sedangkan manajer dengan motivasi berprestasi tinggi sangat optimis dan memandang bawahan baik dan menyenangkan. • Motivasi manajer dapat diproyeksikan pada bawahannya. Bagi manajer yang bermotivasi prestasi tinggi selalu memperhatikan aspek-aspek pekerjaan yang harus diselesaikan dan mendiskusikan tugas pekerjaan yang harus dicapai bawahannya, sehingga mereka akan menerima. • Manajer yang bermotivasi berprestasi tinggi cenderung menggunakan metode partisipasi terhadap bawahannya, sedangkan manajer dengan motivasi berprestasi sedang dan rendah selalu menghindar dalam interaksi dan komunikasi terbuka. • Manajer yang prestasinya tinggi lebih memperhatikan pada manusia dan tugas / produksi, manajer yang prestasinya sedang lebih memperhatikan tugas / produksi, sedangkan manajer yang prestasinya rendah hanya memperhatikan kepentingan pribadi dan tidak menghiraukan bawahannya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan tingkat kinerja. Artinya, para karyawan yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan cenderung memiliki tingkat kinerja yang tinggi. Sebaliknya, mereka yang motivasi berprestasinya rendah kemungkinan akan memperoleh kinerja yang rendah. D. TEKNIK MEMOTIVASI KERJA Beberapa teknik untuk memotivasi kerja sebagai berikut : 1. Teknik Pemenuhan Kebutuhan Pemenuhan kebutuhan merupakan dasar bagi perilaku kerja. Motivasi kerja akan timbul apabila kebutuhan dipenuhi seperti dikemukakan oleh Maslow tentang hierarki kebutuhan individu yaitu : • Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan makan, minum, perumahan dan seksual. Kebutuhan ini paling mendasar bagi manusia. Dalam bekerja, maka kebutuhan karyawan yang harus dipenuhi adalah gaji / upah yang layak. • Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman bahaya dan lingkungan kerja. Dalam bekerja, karyawan memerlukan tunjangan kesehatan, asuransi dan dana pensiun. • Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan diterima dalam kelompok dan saling mencintai. Dalam hubungan ini, karyawan ingin diterima keberadaanya di tempat kerja, melakukan interaksi kerja yang baik dan harmonis. • Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain. Dalam hubungan ini, karyawan butuh penghargaan dan pengakuan serta tidak diperlakukan sewenang-wenang. • Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan diri dan potensi. Dalam hubungan ini, karyawan perlu kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi. 2. Teknik Komunikasi Persuasif Teknik komunikasi persuasif adalah satu teknik memotivasi kerja yang dilakukan dengan cara mempengaruhi dari luar diri. Rumus teknik komunikasi persuasif adalah ADIDAS sebagai berikut : • A ttention, yaitu perhatian yang penuh • D esire, yaitu hasrat dan keinginan yang membara • I interest, yaitu minat dan kepentingan • D esicion, yaitu keputusan yang tepat • A ction, yaitu tindakan nyata • S atisfaction, yaitu kepuasan atas hasil yang dicapai MENGATASI RACUN MOTIVASI Memotivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi. Kegiatan memotivasi berkaitan dengan sejauhmana komitmen seseorang terhadap pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Karyawan yang motivasinya terhadap suatu pekerjaan rendan atau turun akan memiliki komitmen terhadap pelaksanaan penyelesaian pekerjaannya. Karyawan tersebut termasuk orang yang kurang semangat atau motivasi rendah. Pada dasarnya, yang membuat karyawan kehilangan motivasi atau tidak semangat adalah situasi dan kondisi pekerjaan itu sendiri. Tanda-tanda karyawan yang termotivasi dengan baik Untuk mengetahui apakah seorang karyawan memiliki motivasi yang tinggi dalam melakukan tugas akan dapat diketahui dengan mengamati karyawan dengan tanda-tanda motivasi baik adalah : • Bersikap positif terhadap pekerjaannya • Menunjukkan perhatian yang tulus terhadap pekerjaan orang lain dan membantu mereka bekerja lebih baik • Selalu menjaga kesimbangan sikap dalam berbagai situasi • Suka memberi motivasi kepada orang lain walaupun kadang tidak berhasil • Selalu berpikir positif dari suatu kejadian Tanda-tanda karyawan yang termotivasi dengan buruk Untuk mengetahui apakah seorang karyawan kehilangan motivasi tidak selalu mudah karena jarang diungkapkan. Namun hal ini dapat diketahui dari perubahan sikap yang terjadi pada dirinya yang dapat diamati. Tanda-tanda sikap karyawan yang tidak memiliki motivasi kerja adalah : • Tidak bersedia bekerja sama • Tidak mau menjadi sukarelawan • Selalu datang terlambat, pulang awal dan mangkir tanpa alasan • Memperpanjang waktu istirahat dan bermain game dalam waktu kerja • Tidak menepati tenggat waktu tugas • Tidak mengikuti standar yang ditetapkan • Selalu mengeluh tentang hal sepele • Saling menyalahkan • Tidak mematuhi peraturan Cara mengatasi penurunan motivasi Suatu hal yang perlu diperhatikan agar karyawan dan perusahaan tidak mengalami kerugian akibat penutunan motivasi, maka kita perlu mengatasi masalah tersebut dan mencegah dengan berupaya mengantisipasi kondisi yang terjadi. Beberapa pendekatan untuk mengatasi atau mengurangi kekurangan semangat dan motivasi dalam melaksanakan pekerjaan adalah dengan pendekatan kuratif dan pendekatan preventif. 1. Pendekatan Kuratif Pendekatan kuratif atau mengatasi adalah melihat apakah masalah yang menimbulkan pengaruh pada motivasi penting atau tidak dalam pekerjaan. Apabila masalahnya tidak terlalu penting maka kita tidak perlu merasa putus asa. Tetapi bila ternyata masalah itu penting dalam pekerjaan, maka bicara secara terbuka dan langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan kesamaan persepsi sehingga jalan keluarnya dapat ditemukan, misalnya atasan atau konselor. Bila pihak yang berwenang tidak dapat ditemui secara langsung, hubungi melalui surat atau telepon. 2. Pendekatan Antisipatif Karyawan sebaiknya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya berusaha menenangkan hati sewaktu bekerja dan jangan terganggu dengan perasaan gelisah. Bila merasa gelisah karena hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, maka sebaiknya menenagkan diri di luar ruang kerja dengan cara yang diyakini berhasil, misalnya dengan berdoa atau yoga. Karyawan disarankan bersikap dan berpikir positif terhadap pekerjaan A. Kerangka Konsep Menurut Masri Singarimbun (1982). “Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya. Jika kerangka teori digunakan untuk memebrikan landasan atau dasar berpijak penelitian yang akan dilakukan, maka “konsep” dimaksudkan untuk menjelaskan makna dan maksud dari teori yang dipakai, untuk menjelaskan kata-kata yang mungkin masih abstrak pengertian dalam teori tersebut. B. Hipotesis 1. Pengertian Suryabrata (1983), “Hipotesis” adalah jawaban sementara terhadap masalah yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. 2. Kegunaan Hipotesis a. Hipotesis memebrikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang dapat diuji langsung dalam penelitian. c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian d. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan hasil penyidikan. 3. Cara Memperoleh Hipotesis Penyidikan bisa berasal dari masalah-masalah praktis, dari situasi tingkah laku yang diamati, dari penelitia yang sebelumnyaatau dari teori-teori. a. Hipotesis Induktif, yakni peneliti dalam merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi dari hubungan-hubungan yang diamati. b. Hipotesis Deduktif, yaitu Hipotesis yang dirumuskan berasal dari teori-teori. 4. Ciri-ciri Hipotesis yang Baik Dalam merumuskan Hipotesis, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Hipotesis hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan. b. Hipotesis hendaknya manyatakan hubungan atau perbedaan antara dua atau lebih variabel. c. Hipotesis hendaknya dapat diuji. d. Hipotesis harus mempunyai daya pembeda. e. Hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada. 5. Jenis Hipotesis Dalam bidang penelitian kuantitatif, Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Hipotesis Kerja/Hipotesis Alternatif (Ha), Hipotesis ini menyatakan adanya hubungan atau perbedaan antara variabel yang satu dengan variabel lain. b. Hipotesis Nol/ Hipotesis Nihil (Ho), Hipotesis Nol ini sering juga dengan Hipotesis Statistik karena harus dilakukan melalui pengujian statistik. 6. Jenis Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis Macam kekeliruan ketika membuat kesimpulan tentang Hipotesis Rujukan: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/kerangka-konsep-dan-hipotesis.html#ixzz2F7HabRxI Macam kekeliruan ketika membuat kesimpulan tentang Hipotesis Kesimpulan Keputusan Keadaan Sebenarnya Hipotesis Benar Hipotesis Salah Terima Hipotesis Tidak membuat kesalahan Kekeliruan macam II Tolak Hipotesis Kekeliruan macam I Tidak membuat kekeliruan Rujukan: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/kerangka-konsep-dan-hipotesis.html#ixzz2F7HpcvrE Metode penelitian dikelompokan sesuai dengan tujuan pengelompokannya. Natsir (1988) mengelompokannya menjadi lima kelompok, yaitu: a). Metode sejarah Penelitian dengan menggunakan metode sejarah merupakan penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan-perkembangan serta pengalaman dimasa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dan sumber sejarah serta interupsi dari sumber-sumber keterangan tersebut. b). Metode deskriptif Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran dan suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Adapun tujuan dari penelitian deskrpitif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematik faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan-hubungan antara fenomena yang diteliti. c). Metode Eksperimental Eksperimental adalah suatu observasi dibawah kondisi buatan, dimana kondisi tersebut sengaja dibuat dan diatur oleh peneliti. Dengan demikian penelitian eksperimental ialah penelitian yang dilakukan dengan memanipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. d). Metode Grounded Research Grounded Research adalah suatu metode penelitian yang didasarkan kepada fakta dan menggunakan analisa perbandingan, bertujuan untuk mengadakan generasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori serta analisa data yang berjalan pada saat bersamaan. e). Metode Penelitian Tindakan Metode penelitian tindakan ialah suatu penelitian yang berkembang bersama-sama antara peneliti dan pengambil keputusan tentang variabel-variabel yang dimanipulasi dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Peneliti dan pengambil keputusan bersama-sama menentukan masalah, membuat desain serta melakukan program-programnya. Rujukan: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/metode-penelitian.html#ixzz2F7I7eCee Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau diuapkan, digoreng (agak jarang), atau disangrai. Sayuran berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan. [sunting]Etimologi dan penjelasan istilah "Sayuran" merupakan bentuk turunan dari kata "sayur", komponen pendamping nasi (atau pangan pokok lainnya) yang berkuah cair atau agak kental. "Sayuran" adalah segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang ikut dimasak bersama sayur tersebut; dengan pengungkapan lain: segala sesuatu yang dapat atau layak disayur. Apabila dimakan secara segar bagian tumbuhan itu biasanya disebut lalapan. Istilah "sayuran" tidak bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan, terutama daun (juga beserta tangkainya). Beberapa sayuran adalah bagian tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat pula sayuran yang berasal dari organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang dan turi), buah (misalnya terong dan kapri), danbiji (misalnya buncis dan kacang merah). Bagian tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat dimakan juga digolongkan sebagai sayuran. Walaupun berkadar air tinggi, buah-buahan tidak dianggap sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena rasanya yang manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula menjadi bagian dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah. [sunting]Nutrisi Sayuran dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun zat anti racun. Namun, seringkali sayuran juga mengandung racun dan antinutrients seperti α-solanin, α-chaconine [13], enzim inhibitor (dari cholinesterase, protease, amilase, dsb), sianida dan sianida prekursor, asam oksalat, dan banyak lagi. [14] Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut dapat mengurangi sifat dpt dimakan, nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet sayuran. Cooking and/or other processing may be necessary to eliminate or reduce them. Memasak dan / atau pengolahan lainnya mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi mereka. Melakukan diet dengan mengonsumsi jumlah sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tahap 2. Dengan diet ini pula, dapat membantu melawan kanker dan mengurangi keropos tulang. Selain itu, dengan kita mengonsumsi zat potasium (banyak ditemui pada buah dan sayur-mayur) akan membantu mencegah terbentuknya batu ginjal. [sunting]Pigmen Warna Warna hijau yang ada pada daun sayuran berasal dari adanya pigmen klorofil (zat hijau daun). Klorofil ini dipengaruhi oleh pH (keasaman) dan berubah warna menjadi hijau olive dalam kondisi asam, dan berubah menjadi hijau cerah dalam kondisi basa. Sejumlah asam tadi dikeluarkan dari batang sayuran dalam proses memasak, khususnya bila dimasak tanpa penutup. Warna kuning/oranye yang ada pada buah-buahan berasal dari zat yang bernama karotenoid. Dimana zat ini juga dipengaruhi oleh proses memasak yang normal atau perubahan pH (zat asam). Warna merah/biru pada beberapa buah dan sayuran (contoh: kubis merah dan buah blackberry) adalah karen zat anthocyanin, yang mana zat ini sensitif terhadap perubahan pH. Ketika pH dalam keadaan netral, pigmen berwarna ungu, ketika terdapat asam, menjadi merah, dalam kondisi basa, menjadi biru. Pigmen ini sangat larut dalam air. [sunting]Keselamatan Untuk keamanan pangan, para CDC merekomendasikan penanganan buah-buahan yang tepat dan persiapan untuk mengurangi risiko kontaminasi makanan dan keracunan makanan. Buah-buahan segar dan sayuran harus dipilih dengan hati-hati. Di toko, mereka tidak boleh rusak atau memar dan pra-potong potong harus didinginkan atau dikelilingi oleh es. Semua buah-buahan dan sayuran harus dicuci sebelum makan. Harus dilakukan tepat sebelum menyiapkan atau makan untuk menghindari kerugian prematur. Buah-buahan dan sayuran harus disimpan terpisah dari makanan mentah seperti daging, unggas, dan makanan laut, serta peralatan memasak apapun atau permukaan yang mungkin bersentuhan dengan mereka (misalnya talenan). Buah-buahan dan sayuran, jika mereka tidak akan dimasak, harus dibuang jika mereka telah menyentuh daging mentah, unggas, makanan laut atau telur. Semuanya dipotong, dikupas, atau buah-buahan dan sayuran yang dimasak harus didinginkan dalam waktu 2 jam. Setelah waktu tertentu, bakteri berbahaya dapat tumbuh pada mereka dan meningkatkan risiko keracunan makanan. [sunting]Lihat pula Motivasi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.[1] Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.[2] Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat. Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.[2] Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.[2] Daftar isi [tampilkan] [sunting]Sejarah Teori Motivasi Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi.[2] Teori-teori yang berkembang pada masa ini adalah hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor. [2]Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam menjelaskan motivasi karyawan.[2] Hierarki Teori Kebutuhan Maslow [sunting]Teori hierarki kebutuhan Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow.[3] Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap dirimanusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).[3] Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan.[3] Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas.[3] Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.[3] Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif.[3]. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.[3] [sunting]Teori X dan teori Y Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. [2] Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.[2] Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X.[2] • Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya. • Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. • Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga. • Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi. Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.[2] • Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain. • Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan. • Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab. *Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen. Pengertian, Visioner, Tegas, Bijaksana Bisa menempatkan diri, Mampu/cakap Terbuka, Mampu mengatur, Disegani , Cerdas, Cekatan, Terampil, Pemotivasi, Jujur, Berwibawa, Berwawasan luas, Konsekuen, Melayani, Credible, Mampu membawa perubahan, Adil, Berperikemanusiaan, Kreatif, Inovatif, Sabar, Bertanggung jawab, Konsiten, Low profile, Sederhana dan humble (rendah hati), Rendah hati/humble, Royal/tidak kikir, berjiwa sosial Loyal (setia) kepada bawahan, Disiplin, Mampu menjadi tauladan/memberi contoh, Punya integritas, Berdikasi/berjiwa mengabdi, Dapat dipercaya (credible), Percaya diri, Kritis, Religious, Mengayomi, Responsive (cepat tanggap), Teliti, Supel (ramah), Pema’af, Peduli (care), Profesional, Berprestasi, Penyelesai Masalah (problem solver), Good looking, Sopan, Cerdas secara emosi (memiliki tingkat EQ yang tinggi [sunting]Teori motivasi kontemporer David McClelland, pencetus Teori Kebutuhan Teori motivasi kontemporer bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan[4]. Teori motivasi kontemporer mencakup:[4] [sunting]Teori kebutuhan McClelland Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya[5]. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:[5] • • kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil. • kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya. • kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab. [sunting]Teori evaluasi kognitif Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan.[6] Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukung.[6] [sunting]Teori penentuan tujuan Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. [7] Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan. [8] [sunting]Teori penguatan Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan. [9] [sunting]Teori Keadilan Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.[9] [sunting]Teori harapan Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.[9] [sunting]Area motivasi manusia Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks, dan pencapaian.[10] Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal. disamping itu terdapat pula fsktor yang lain yang mendukung diantaranya ialah faktor internal yang datang dari dalam diri orang itu sendiri. [sunting]Variabel-Variabel Motivasi Kerlinger, N. Fred dan Elazar J. Pedhazur (1987) dalam Cut Zurnali (2004) menyatakan bahwa variabel motivasi terdiri dari: (1) Motif atas kebutuhan dari pekerjaan (Motive); (2) Pengharapan atas lingkungan kerja (Expectation); (3) Kebutuhan atas imbalan (Insentive). Hal ini juga sesuai dengan yang di kemukakan Atkinson (William G Scott, 1962: 83), memandang bahwa motivasi adalah merupakan hasil penjumlahan dari fungsi-fungsi motive, harapan dan insentif (Atkinson views motivation strengh in the form of an equattion-motivation = f (motive + expectancy + incentive). Jadi, mengacu pada pendapat-pendapat para ahli di atas, Cut Zurnali (2004) mengemukakan bahwa motivasi karyawan dipengaruhi oleh motif, harapan dan insentif yang diinginkan. Dalam banyak penelitian di bidang manajemen, administrasi, dan psikologi, variabel-variabel motivasi ini sering digunakan. Berikut akan dijelaskan masing-masing variabel motivasi tersebut. [sunting]Motif Menurut Cut Zurnali (2004), motif adalah faktor-faktor yang menyebabkan individu bertingkah laku atau bersikap tertentu. Jadi dicoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti kebutuhan apa yang dicoba dipuaskan oleh seseorang? Apa yang menyebabkan mereka melakukan sesuatu pekerjaan atau aktivitas. Ini berarti bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan yang ada di dalam dirinya (inner needs) yang menyebabkan mereka didorong, ditekan atau dimotivasi untuk memenuhinya. Kebutuhan tertentu yang mereka rasakan akan menentukan tindakan yang mereka lakukan. Lebih lanjut Cut Zurnali mengutip pendapat Fremout E. kast dan james E. Rosenzweig (1970) yang mendefinisikan motive sebagai : a motive what prompts a person to act in a certain way or at least develop appropensity for speccific behavior. The urge to action can tauched off by an external stimulus, or it can be internally generated in individual thought processes. Jadi motive adalah suatu dorongan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan atau sedikitnya adalah suatu kecenderungan menyumbangkan perbuatan atau tingkah laku tertentu. William G Scott (1962: 82) menerangkan tentang motive adalah kebutuhan yang belum terpuaskan yang mendorong individu untuk mencapai tujuan tertentu. Secara lengkap motiv menurut Scott motive are unsatiesfied need which prompt an individual toward the accomplishment of aplicable goals. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan, motive adalah dorongan yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan guna memenuhi kepuasannya yang belum terpuaskan. Selain itu, Maslow sebagaimana diungkap pada halaman sebelumnya membagi kebutuhan manusia ke dalam beberapa hirarki, yakni kebutuhan-kebutuhan fisik, keselamatan dan keamanan, sosial, penghargaan atau prestise dan kebutuhan aktualisasi diri. [sunting]Harapan Mengacu pada pendapat Victor Vroom, Cut Zurnali (2004)mengemukakan bahwa ekspektasi adalah adanya kekuatan dari kecenderungan untuk bekerja secara benar tergantung pada kekuatan dari pengharapan bahwa kerja akan diikuti dengan pemberian jaminan, fasilitas dan lingkungan atau outcome yang menarik. RL. Kahn dan NC Morce (1951: 264) secara singkat mengemukakan pendapatan mereka tentang expectation, yakni Expectation which is the probability that the act will obtain the goal. Jadi harapan adalah merupakan kemungkinan bahwa dengan perbuatan akan mencapai tujuan. Arthur levingson dalam buku Vilfredo Pareto (1953: 178) menyatakan : The individual is influenced in his action by two major sources of role expectation the formal demands made by the company as spalled out in the job, and the informal expectation forces make behavioral demans on the individual attemps to structure the social situation and the devine his place in it. Dengan merumuskan beberapa pendapat para ahli, Cut Zurnali (2004) menyatakan bahwa terdapat dua sumber besar yang dapat mempengaruhi kelakuan individu, yaitu : sumber-sumber harapan yang berkenaan dengan peranannya antara lain, tuntutan formal dari pihak pekerjaan yang terperinci dalam tugas yang seharusnya dilakukan. Dan tuntutan informal yang dituntut oleh kelompok-kelompok yang ditemui individu dalam lingkungan kerja. Di samping itu, menurut Wiliam G Scott (1962: 105), addtionally, as could be anticipated, the groups themselves can be axpected to interact, effecting the others expectations. Ternyata kelompok karyawan sendiri dapat juga mempengaruhi harapan-harapan yang akan dicapainya. Dan dengan adanya keyakinan atau pengharapan untuk sukses dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan atau menggerakkan usahanya (Gary Dessler, 1983: 66). Selanjutnya Vroom yang secara khusus memformulasikan teori expectancy mengajukan 3 (tiga) konsep konsep dasar, yaitu : (1) Valence atau kadar keinginan seseorang; (2) Instrumentality atau alat perantara; (3) Expectacy atau keyakinan untuk mewujudkan keinginan itu sendiri (Gary Dessler, 1983: 66). [sunting]Insentif Dalam kaitannya dengan insentif (incentive), Cut Zurnali mengacu pada pendapat Robert Dubin (1988) yang menyatakan bahwa pada dasarnya incentive itu adalah peransang, tepatnya pendapat Dubin adalah incentive are the inducement placed the course of an going activities, keeping activities toward directed one goal rather than another. Arti pendapat itu kurang lebih, insentif adalah perangsang yang menjadikan sebab berlangsungnya kegiatan, memelihara kegiatan agar mengarah langsung kepada satu tujuan yang lebih baik dari yang lain. Morris S. Viteles (1973: 76) merumuskan insentif sebagai keadaan yang membangkitkan kekuatan dinamis individu, atau persiapan-persiapan dari pada keadaan yang mengantarkan dengan harapan dapat mempengaruhi atau merubah sikap atau tingkah laku orang-orang. Secara lebih lengkap Viteles menyatakan : incentive are situasions which function in arousing dynamis forces in the individual, or managements of conditions introduced with the expectation of influencing or altering the behavior of people. Menurut Cut Zurnali, pendapat yang mengemukakan bahwa insentif adalah suatu perangsang atau daya tarik yang sengaja diberikan kepada karyawan dengan tujuan agar karyawan ikut membangun, memelihara dan mempertebal serta mengarahkan sikap atau tingkah laku mereka kepada satu tujuan yang akan dicapai perusahaan. Joseph Tiffin (1985: 267) mengatakan bahwa pemnberian insentif sangat diperlukan terutama apabila karyawan tidak banyak mengetahui tentang hal apa yang akan dilakukannya. Berikut secara lengkap diuraikan pendapat Tiffin: ordinary speaking, people will not learn very much about anything unless they are motivated to do so, that is, unless they are supplied with an adequate incentive. Maknanya bahwa seseorang tidak banyak mengetahui tentang sesuatu hal, apabila mereka tidak didorong untuk melakukan pekerjaan yang demikian itu, yaitu apabila mereka tidak dibekali dengan insentif secara cukup. [sunting]Referensi 1. ^ (Inggris)Mitchell, T. R. Research in Organizational Behavior. Greenwich, CT: JAI Press, 1997, hal. 60-62. 2. ^ a b c d e f g h i j Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat. Hal.222-232 3. ^ a b c d e f g Maslow. (Inggris)A. Motivation and Personality. New York: Harper & Row, 1954, hal. 57-67. 4. ^ a b Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat. Hal.229-239 5. ^ a b McClelland, D.C. (Inggris)The Achieving Society, New York: Van Nostrand Reinhold, 1961, hal. 63-73 6. ^ a b Cameron, J.; Pierce,W. D. (Inggris)Reinforcement, Reward, and Intrinsic Motivation: A Meta-Analysis, Review of Educational Research, 1994. hal. 363-423. 7. ^ (Inggris) Locke, E. A. Toward a Theory of Task Motivation and Incentive, Organizational Behavior and Human Performance, 1968, hal. 157-159 8. ^ (Inggris) Early. "Task Planning and Energy Expended: Exploration of How Goals Influence Performance", Jurnal Psikologi, 1987. hal. 107-114 9. ^ a b c Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat. Hal.244-254 10. ^ Wade, Carol; Tavris, Carol. Psikologi: Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2007, hal. 142-152 • Cut Zurnali, 2004, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif Karyawan Divisi Long Distance PT Telkom Tbk, Tesis, Unpad, Bandung Tanaman obat keluarga Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.[1] Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.[1] Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.[1] Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.[1] Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.[1] Daftar isi [sembunyikan] • 1 Sejarah o 1.1 Mesir kuno o 1.2 Yunani kuno o 1.3 Cina o 1.4 Inggris o 1.5 Indonesia • 2 Pemanfaatan Tanaman Obat (TOGA) o 2.1 Daun o 2.2 Batang o 2.3 Buah o 2.4 Biji o 2.5 Akar o 2.6 Umbi atau rimpang • 3 Faktor peningkatan penggunaan tanaman obat • 4 Perawatan tanaman obat • 5 Referensi • 6 Pranala Luar [sunting]Sejarah Tanaman obat dari Cina. [sunting]Mesir kuno Pada zaman Mesir kuno (Tahun 2500 Sebelum Masehi), para budak diberi ransum bawang untuk membantu menghilangkan banyak penyakit demam dan infeksi yang umum terjadi pada masa itu.[2] Sejak itulah catatan pertama tentang penulisan tanaman obat dan berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-orang mesir kuno.[2] Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam (Papyrus Ehers).[3] Pada saat itu, para pendetaMesir kuno telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan herbal.[2] [sunting]Yunani kuno Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (Tahun 466 Sebelum Masehi), Theophrastus (Tahun 372 Sebelum Masehi) dan Pedanios Dioscorides (Tahun 100 Sebelum Masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica.[3] Orang-orang Yunani kuno juga telah melakukan pengobatan herbal.[2] Mereka menemukan berbagai tanaman obat baru, seperti rosemary dan lavender pada saat mengadakan perjalanan ke berbagai daratan lain.[2] [sunting]Cina Tanaman obat di Cina berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika muncul penyembuhan kerapuhan tulang oleh dukun Wu.[4] Pada waktu itu, penyakit ini diyakini disebabkan oleh kekuatan jahat, sehingga menurut dukun Wu diperlukan obat dari tanaman untuk mengusir kekuatan jahat itu.[4] Bahkan, bahan penyembuhan tertua dalam sejarah telah ditemukan di China, di mana makam seorang bangsawan Han ditemukan untuk menyimpan data medis yang ditulis pada gulungan sutra.[4] Gulungan sutra berisi daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit.[4] [sunting]Inggris Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri.[2] Setiap biara memiliki tamanan obat masing-masing yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun para penduduk setempat.[2] Pada beberapa daerah, khususnya Wales dan Skotlandia, orang-orang Druid dan para penyembuh Celtik menggunakan obat-obatan dalam perayaan agama dan ritual mereka.[2] Pengetahuan tanaman obat semakin berkembang dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, sehingga penulisan mengenai Tanaman-Tanaman Obat dapat dilakukan.[2] Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis mengenai tanaman obat dari berbagai tanaman.[2] Nicholas Culpepper ( 1616-1654 ) dengan karyanya yang paling terkenal yaitu The Complete Herbal and English Physician, Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649.[2] Pada tahun 1812, Henry Potter telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan berdagang lintah.[2] Sejak saat itu banyak sekali pengetahuan tradisional dan cerita rakyat tentang tanaman obat dapat ditemukan mulai dari Inggris, Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Amerika, sehingga Potter terdorong untuk menulis kembali bukunya Potter’s Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparatians, yang sampai saat inipun masih diterbitkan.[2] Tahun 1864, National Association of Medical Herbalists didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi pengobatan secara tradisional, serta mempertahankan standar-standar praktek pengobatan.[2] [sunting]Indonesia Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu.[3] Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica.[3] Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus.[3] Pada tahun 1888didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan.[3] Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.[3] [sunting]Pemanfaatan Tanaman Obat (TOGA) Pada bagian tanaman seperti yang tercantum di bawah ini dapat dimanfaatkan sebagai obat. Bagian tanaman terdiri dari bagian daun, kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian akarnya.[5] [sunting]Daun No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat 1. Daun dewa (Gynura Segetum) Mengobati muntah darah dan payudara bengkak 2. Seledri Mengobati tekanan darah tinggi 3. Belimbing Mengobati tekanan darah tinggi 4. Kelor Mengobati panas dalam dan demam 5. Daun bayam duri Mengobati kurang darah 6. Kangkung Mengobati insomnia 7. Saga (Abrus precatorius) Mengobati batuk dan sariawan 8. Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour) Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin) 9. Landep (Barleriae prionitis L.) Mengobati rematik 10. Miana (Coleus atropurpureus Bentham) Mengobati wasir 11. Pepaya (Carica papaya L.) Mengobati demam dan disentri 12. Jintan (Trachyspermum roxburghianum syn. Carum roxburghianum) Mengobati batuk, mules, dan sariawan 13. Pegagan (Cantella asiatica Urban) Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri) 14. Blustru (Luffa cylindrice Roem) Bersifat diuretik (peluruh air seni) 15. Kemuning (Murrayae paniculata Jack) Mengobati penyakit gonorrhoe 16. Murbei (Morus indica Rumph) Bersifat diuretik 17. Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Bersifat diuretik 18. Sirih (Chavica betle L.) Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur 19. Randu (Ceiba pentandra Gaerth) Sebagai obat mencret dan kumur 20. Salam (Eugenia polyantha Wight) Bersifat astringensia 21. Jambu biji (Psidium guajava L.) Mengobati mencret [sunting]Batang No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat 1. Kayu manis (Cinnamomum burmanii) Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung 2. Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis) Mengobati asma 3. Pulasari (Alyxia stellata Roem) Obat perut kembung 4. Brotawali (Tonospora rumphii Boerl) Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes 5. Kemukus (Piper cubeba L.) Obat radang selaput lendir saluran kemih 6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur 7. Delima (Punice granatum L.) Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika) [sunting]Buah No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat 1. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil 2. Cabai merah (Capsicum annuum L.) Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin 3. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak 4. Mengkudu (Morinda citrifolia) Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dansembelit 5. Kemukus (Piper cubeba L.) Obat radang selaput lendir saluran kemih 6. Kapulaga (Elettaria cardamomum Maton) dan ketumbar(Coriandrum sativum L.) Obat antikembung [sunting]Biji No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat 1. Kecubung (Datura metel) Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun 2. Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn.) Mengobati gangguan pencernaan 3. Pinang (Areca catecha L.) Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita 4. Kedawung (Parkia biglobosa Bentham) Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia 5. Pala (Myristica) Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan 6. Jamblang (Eugenia cumini Merr) Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes) [sunting]Akar No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat 1. Pepaya (Carica papaya L.) Obat cacing 2. Aren (Arenga pinnata Merril) Obat diuretik 3. Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth) Obat antihipertensiva dan gangguan neuropsikhlatrik, seperti tekanan darah tinggi [sunting]Umbi atau rimpang No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat 1. Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh 2. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot 3. Kencur (Kaempferia galanga L.) Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak 4. Kunyit (Curcuma domestica Val.) Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang 5. Lempuyung (Zingiber zerumbel) Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare 6. Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt) Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri 7. Temu giring (Curcuma heynaena Val.) Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh 8. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu 9. Temu hitam (Curcuma aeroginosa Roxb.) obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah 10. Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.) Obat untuk memperlancar air seni (diuretik Gambar Berbagai Jenis Tanaman Obat Tradisional • Daun sirih • Kayu manis • Buah mengkudu • Biji pinang • Akar pohon aren • Temulawak • Daun pepaya • Pohon delima [sunting]Faktor peningkatan penggunaan tanaman obat Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat tradisional didasari oleh beberapa faktor, yaitu:[6] 1. Pada umumnya, harga obat–obatan buatan pabrik yang sangat mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih murah. 2. Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan dengan obat buatan pabrik.[6] 3. Kandungan unsur kimia yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya menjadi dasar pengobatan kedokteran modern. Artinya, pembuatan obat–obatan pabrik menggunakan rumus kimia yang telah disentetis dari kandungan bahan alami ramuan tradisional. [sunting]Perawatan tanaman obat Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat.[7] Perlakuan khusus dalam budi daya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum.[7] Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan.[7] Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau pestisida.[7] Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan.[7] Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia.[7] Sistem ini dikenal dengan istilah pertanian organik.[7] Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan pupuk organikuntuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman.[7] Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah pupuk kandang, bokhasi, kompos, humus, sampah dapur, danserasah daun.[7] Selain itu, sebagai bahan pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan(Ageratum conyzoides), sirsak, lantana, dan daun tembakau.[7] [sunting]Referensi 1. ^ a b c d e Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) untuk Kesehatan Keluarga, library.usu.ac.id. Diakses pada 24 Juli 2010. 2. ^ a b c d e f g h i j k l m n Sejarah Tanaman Obat, Rizhosu. Diakses pada 28 Mei 2010. 3. ^ a b c d e f g Sejarah Penggunaan Tanaman Obat-Obatan , Stifar. Diakses pada 5 Juni 2010. 4. ^ a b c d (Inggris) A History of Chinese Herbs and Medicine, Life123. Diakses pada 5 Juni 2010. 5. ^ Hariana, H. Arief. (2006). Tumbuhan Obat & Khasiatnya 3. Jakarta:Swadaya. ISBN 979-002-008-2, 9789790020085. Hal 5-9. 6. ^ a b Salan,Rudy. (2009). Penelitian faktor-faktor psiko-sosio-kultural dalam pengobatan tradisional pada tiga daerah, Palembang, Semarang, Bali. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Penelitian Kanker dan Pengembangan Radiologi, Departemen Kesehatan RI. Hal 40. 7. ^ a b c d e f g h i j Santoso, Hieronymus Budi. (2008). Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Jakarta Selatan. Agromedia Pustaka. Hal 50. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga ________________________________________ MENGENAL MANFAAT BAYAM Bayam mengandung zat besi yang berupa Fe2+ (ferro), jikalau bayam terlalu lama berinteraksi dengan O2 (Oksigen), maka kandungan Fe2+ pada bayam akan teroksidasi menjadi Fe3+ (ferri). Meski sama-sama zat besi, yang bermanfaat untuk manusia adalah ferro, lain halnya dengan ferri yang bersifat racun. Jadi jangan sekali-sekali untuk memanaskan sayur bayam yang sudah melalui proses pemasakkan dalam bentuk makanan. Alangkah baiknya juga, kita harus segera mengkonsumsi bayam sesaat sudah diolah, lebih baik hindari juga mengkonsumsi bayam yang sudah lebih dari 5 jam di atas meja makan, karena selain mengandung zat ferri yang tadi disebutkan di atas, bayam tersebut juga dapat mengandung zat nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan udara juga akan menjadi NO2 (nitrit) yang bersifat senyawa tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dalam proses penyimpanan di lemari es pun harus diperhatikan, karena semakin lama bayam disimpan di dalam lemari es, senyawa nitrit pun akan terus meningkat kadarnya. Efek racun pada nitrit menimbulkan reaksi dengan zat besi dalam sel darah merah tepatnya di hemoglobin. Ikatan nitrit dengan hemoglobin disebut Methemoglobin yang mengakibatkan hemoglobin tidak mampu mengikat oksigen. Jika jumlah methemoglobin mencapai lebih dari 15% dari total hemoglobin, makan akan terjadi Sianosis yang artinya keadaan dimana seluruh jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen. Secara umum, bayam dapat meningkatkan kinerja ginjal & melancarkan pencernaan. Daun bayam digunakan untuk membersihkan darah sehabis bersalin, memperkuat akar rambut serta mengobati tekanan darah rendah, kurang darah (anemia) dan gagal ginjal. Selain itu, sayur bayam memiliki khasiat untuk mencegah hilangnya pengelihatan akibat usia yang menua (macular degeneration), penyakit kanker,katarak dan bayi lahir cacat. Bayam adalah sumber lutein dan folate yang hebat, yang membantu mencegah penyakit jantung & bayi yang lahir cacat. Kandungan folic acid yang ada di bayam juga mampu melindungi otot jantung dari meningkatnya kadar glukosa yang mudah larut dan mengandung B9. Vitamin ini biasanya menjadi suplemen bagi perempuan yang mengandung untuk melindungi bayi dari cacat pada bagian syaraf. Manfaat Bayam lainnya, mengurangi pembentukan batu empedu sebab bayam kaya magnesium di samping ikan, kacang almon kering, alpukat, pisang, kismis. Sayur bayam juga memberikan zat besi pencegah anemia namun zat besi di dalam bayam tidak mudah diserap. Sumber : http://denoutomobanget.blogspot.com/2010/05/mengenal-manfaat-bayam.html ________________________________________ Khasiat Lobak untuk Pengobatan Tanaman yang memiliki nama Raphanus sativus L ini merupakan tumbuhan semusim. Memiliki ketinggian sekitar 1 meter dengan batang yang lunak membentuk umbi bewarna putih pucat. Daun dari lobak berbentuk tunggal dengan buah lonjong berwarna cokelat. Rasanya yang sedikit pedas dengan bau khas yang agak menyengat, membuat banyak orang kurang menyukai lobak. Padahal, menurut ilmu kedokteran tiongkok, lobak putih atau lobak Cina sangat baik untuk kesehatan dan organ vital manusia. Daun lobak berkhasiat menyembuhkan rasa ngilu di bagian perut. Lobak juga dapat menetralisir racun rokok , karena mengandung minyak atsiri, rafanol dan rafarin Mengonsumsi lobak secara rutin dipercaya dapat memperhalus kulit, karena kandungan vitamin C di dalam lobak berkhasiat sebagai antioksidan dan dapat menghambat senyawa melanin. Lobak juga dapat digunakan sebagai obat pelangsing tubuh karena lobak dapat mengurangi nafsu makan Cara penggunaan : Batuk Sediakan 5 buah akar lobak dan gula secukupnya. Parut lobak lalu peras dan disaring. Tambahkan gula secukupnya pada dan diamkan semalaman. Minum ramuan endapan lobak 1 kali sehari 1 ramuan. Ulangi selama 7 hari. Menetralisir racun rokok Minumlah air perasan lobak tiap tiga bulan sekali. Nyeri di bagian perut Ambil Lobak Cina lalu diparut dan diberi garam sedikit. Letakkan parutan dalam suatu wadah dan diamkan sekitar 5 jam. Setelah itu, saringlah air endapan lobak cina lalu minum air saringan lobak saat mau tidur. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna ulangi cara ini 4 sampai 5 hari berturut-turut Beberapa resep disampaikannya untuk mengatasi gangguan pada hidung dan tenggorokan. Untuk cegukan dan tersedak, misalnya, disarankan untuk mempergunakan rimpang jahe dan umbi lobak secukupnya. Rimpang jahe dilumat dan dijus bersama lobak. Tambah madu secukupnya dan dituangkan ke dalam air panas secukupnya. Hasilnya diminum sekaligus. Lakukan cara ini sehari satu kali. Sementara bila mengalami ingusan atau ingus keluar terus-menerus, ambil saja 1 lobah besar, dibersihkan, dipotong-potong dan dijus dengan air secukupnya. Diminum sekaligus satu jam sebelum makan pagi. BAGI para penyanyi, bila tenggorokan terasa serak, dapat dihilangkan dengan lobak. Khusus untuk mennghilangkan rasa serak, ada tiga cara disampaikan Ir WP Winarto dan Tim Lentera-nya. Cara yang pertama adalah dengan menggunakan 150 gram umbi lobak dan 20 gram gula putih. Kedua bahan itu diblender dengan air secukupnya. Hasilnya diminum sekaligus, maka serak akan berkurang dan hilang. Serak tenggorokan juga dapat dihilangkan dengan menggunakan kombinasi lobak dan anggur. Bahan yang digunakan adalah 150 gram lobak putih dan 150 gram anggur. Keduanya dijus dengan air matang secukupnya. Hasilnya diminum satu kali sehari. Duet lobak dan anggur dapat pula diganti dengan lobak dan jahe. Lobak yang digunakan sebanyak 150 gram sementara jahe-nya cukup dengan 5 gram. Keduanya diblender dengan air secukupnya, hasilnya diminum sekaligus. Untuk mengatasi insomnia dan sulit tidur karena gangguan saraf, dapat pula digunakan lobak secukupnya dan air perasan jeruk nipis. Keduanya dijus, hasilnya diminum sekaligus, maka dapat menenangkan saraf dan membuat seseorang mudah tidur. Batuk: Akar Lobak 5 buah Gula secukupnya Cara pembuatan: Lobak diparut kemudian diperas dan disaring. Beningannya ditambah gula secukupnya. Diamkan semalam dan enaptuangkan. Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 1 ramuan. Lama pengobatan: Diulang selama 7 hari. Demam Orang yang sering menderita demam dianjurkan makan sayuran lobak. Lobak dapat melancarkan air seni. Sumber : http://udechi.blogspot.com/2011/07/khasiat-lobak-untuk-pengobatan.html ________________________________________ MENGENAL TANAMAN BUNCIS Posted on 30 October 2011. Mengenal Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Suku: Papilionaceae (Leguminosae) Nama a. Nama daerah Jawa: kacang buncis (Sunda), boncis (Jawa). b. Nama asing Bai fan dou (C), french bean, haricot bean (I). c. Nama simplisia Semen Phaseoli Vulgaris (biji buncis). Uraian Tanaman Buncis Buncis berasal dari Amerika. Di Indonesia, biasa ditanam sebagai tanaman sayur pada daerah beriklim kering dan tumbuh baik pada ketinggian 1.000-1.500 m dpl. Terna setahun, termasuk tanaman kacang-kacangan yang batangnya lunak, tumbuh melilit, berambut halus, dan panjang 0,3-3 m. Daun majemuk menjari dengan tiga anak daun, helaian anak daun berbentuk bulat telur, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut, panjang 4,5-16 cm, dan lebar 2,5-11 cm. Bunga majemuk dalam tandan dan keluar dari ketiak daun dengan 1-2 pasang bunga. Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, berwarna putih, dan akan menjadi kuning ungu. Buah berbentuk polong, bulat panjang, lurus atau bengkok, ukuran bervariasi sekitar 10 cm, berwarna hijau saat muda dan cokelat setelah tua, mempunyai 4-5 biji yang berbentuk persegi panjang, mengilap, permukaan licin, dan berwarna putih. Buah muda bisa dimakan sebagai lalap matang atau disayur. Buah tua berserat dan menjadi keras. Semua bagian dari tanaman ini dapat digunakan sebagai makanan ternak atau pupuk hijau. Jenis kacang yang disebut Phaseolus vulgaris ini memiliki banyak varietas. Selain buncis, contoh lainnya adalah kacang merah yang disebut juga kacang jogo, yang bijinya berbintik-bintik merah dan tumbuh tegak tidak melilit. Perbanyakan dengan biji. Sifat dan Khasiat Buncis Rasa biji buncis manis, bersifat netral, dan berfungsi sebagai makanan. Berkhasiat meluruhkan kencing (diuretik), mengeluarkan racun, dan menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik). Kandungan Kimia Buncis Biji mengandung glucoprotein, hemagglutinine, tripsin inhibitor, stigmasterol, sitosterol, campesterol, lectins, allantoin, dan inositol. Kulit biji mengandung leucopelargonidin, leucocyanidin, leucodelphinidin, kaempferol, kaempferol xyloglucoside, quercetin, myricetin, pelargonidin, cyanidin, delphinidin, petunidin, dan malvidin. Cotyledon dan hypocotyl mengandung stigmasterol, sitosterol, campesterol, dan PHA. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, biji manis tidak beracun, sedangkan biji pahit beracun (toksik). Setiap 100 g buncis mentah mengandung 17 kalori, 3 g karbohidrat, 1 g protein, 0,1 g lemak, 200 IU vitamin A, 25 mg vitamin B, dan 18 mg vitamin C. Bagian yang Digunakan Buncis Biji masak yang telah dikeringkan. Indikasi Buncis Biji digunakan untuk pengobatan: • busung air, beri-beri, • kencing manis (diabetes mellitus), dan • tekanan darah tinggi (hipertensi). Cara Pemakaian Buncis Untuk minum, rebus 120 g biji. Untuk pemakaian luar, serbuk dari biji digunakan untuk pengobatan eksem, gatal-gatal, dan kulit kering. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian Buncis Phytohemagglutinin pada biji dapat meningkatkan proses sintesis DNA dan RNA, menghambat reaksi imun dan pergeseran sel darah putih, sel lymphatic menghasilkan lymphocytotoxin yang dapat memusnahkan tumor. Contoh Pemakaian Buncis • Busung air Rebus 120 g biji buncis bersama 15 g bawang putih dan 30 g gula putih, lalu minum. Catatan • Buah muda mengandung zat nutrisi dan glucoside, berkhasiat meningkatkan fungsi limpa, meluruhkan urine (diuretik), dan mempunyai aktivitas antikanker. • Rebusan polong berkhasiat hipoglikemik. Sumber : http://databaseartikel.com/flora-fauna/201113209-mengenal-tanaman-buncis.html ________________________________________ Kapri Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa ?Kapri Kapri di kebun Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Fabales Famili: Fabaceae Upafamili: Faboideae Bangsa: Vicieae Genus: Pisum Spesies: P. sativum Nama binomial Pisum sativum L. Kapri atau kacang kapri (Pisum sativum L. ssp. sativum, suku polong-polongan atauFabaceae) adalah sejenis tumbuhan sayur yang mudah dijumpai di pasar-pasar tradisionalIndonesia. Kapri termasuk dalam golongan sayur buah, artinya buahnya yang dimakan sebagai sayur dan tidak digolongkan sebagai buah-buahan, seperti juga tomat atau cabai. Buah ini, yang bertipe polong (legume), dipanen ketika masih muda dan bijinya belum berkembang penuh, sehingga berbentuk pipih dan masih lunak. Jika terlalu tua dipanen polong kapriberserat tebal dan tidak nyaman lagi untuk dikonsumsi. Kapri masih satu jenis dengan ercis (kadang-kadang dicampuradukkan) dan termasuk salah satu sayuran yang paling dini dikonsumsi manusia. Terdapat beberapa bukti budidaya di wilayah perbatasan Thailand dan Myanmar 12 ribu tahun yang lalu.[1]. Tumbuhan kapri, yang tumbuh baik di dataran tinggi, tumbuh merambat sehingga memerlukan penopang dalam budidayanya. Di Indonesia ia biasanya ditopang dengan tongkat-tongkat tipis dari bambu. Ada dua tipe kapri yang agak berbeda meskipun keduanya dapat dimakan polongnya secara keseluruhan. Yang pertama adalah yang berbiji pipih dan dikenal sebagai snow pea(Kelompok budidaya axiphium). Tipe ini populer di Indonesia. Tipe yang kedua adalah yang berbiji bulat dan dikenal sebagai snap pea atau sugar snap pea (Kelompok macrocarpum). Masakan yang menggunakan kapri kebanyakan adalah makanan dengan pengaruh Tiongkok, seperti nasi goreng. Capcay juga sering dilengkapi dengan kapri. Sayur kapri juga dapat ditumis atau menjadi salah satu bahan dari sup. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kapri ________________________________________ TURI Turi (Sesbania grandiflora syn. Aeschynomene grandiflora) merupakan pohon kecil (tinggi mencapai 10m). Asal diduga dari Asia Selatan dan Asia Tenggara namun sekarang telah tersebar ke berbagai daerah tropis dunia. Bentuk berupa pohon dengan percabangan jarang, cabang mendatar, batang utama tegak, tajuk cenderung meninggi, daun menyirip ganda. Bunganyatersusun majemuk, mahkota berwarna putih, tipe kupu-kupu khas Faboideae. Buah polong, menggantung. Turi dimanfaatkan sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan. Daun dan bunganya dapat disayur. Bunganya biasanya digunakan dalam pecel. Kulit batang turi berkhasiat sebagai obat radang usus, obatseriawan dan obat kudis. Nama-nama lokal di Indonesia mencakup turi (Jawa Tengah), turi (Pasundan), toroi (Madura), tuwi, suri (Mongondow), uliango (Gorontalo), gorgogua (Buol), kayu jawa (Baree, Makasar), ajutaluma (Bugis), palawu (Bima), tanunu (Sumba), gala-gala (Timor), tun (Ternate, Tidore). Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Turi ________________________________________ Mengenal Pohon Turi 25DEC Turi (Sesbania grandiflora) banyak ditemukan di daerah pedesaan. Di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai ‘paru-paru kota’ dan sebagai lalapan. Ya, bunga turi sering digunakan sebagai sayuran pelengkap pecel. Bunga turi dapat membantu memperlancar ASI ( Air Susu Ibu ) dan mengatasi gangguan buang air besar. Selain itu juga dapat melembutkan kulit. Bunga turi ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna putih. Kandungan senyawa bunga turi merah lebih banyak. Apa saja senyawa yang terdapat dalam bunga turi ? 1. Karbohidrat 2. Protein 3. Lemak 4. Mineral kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium 5. Vitamin B1, B2, B6, C dan beta karoten Biji turi yang tua, setelah dikeringkan, direbus dan diberi ragi dapat digunakan sebagai bahan baku tempe. Di India, daun turi digunakan sebagai obat. Efek farmakologis daun turi adalah a. Mencairkan gumpalan darah. b. Mempunyai efek diuretic c. Menghilangkan sakit Oleh karena itu daun turi dimanfaatkan untuk : 1. Mengatasi radang tenggorokan Cara : Rebus satu genggam pucuk daun turi dalam 3 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Setelah disaring dalam keadaan hangat air rebusan dapat digunakan untuk berkumur minimal 3 x sehari. 2. Menyembuhkan luka yang tidak terlalu dalam Cara : Tumbuk daun turi yang sudah di cuci dan tempelkan di atas luka yang sudah dibersihkan terlebih dahulu. Agar terjaga kebersihannya, ramuan itu perlu diganti paling sedikit 3 x sehari. 3. Mengatasi batu ginjal Catatan : Pemberian jus turi pada tikus dapat mengatasi batu ginjal yang komposisinya terdiri dari kristal kalsium oksalat. *kira-kira untuk manusia sudah pernah diuji coba belum ya? 4. Bersifat antioksidan Berdasar penelitian daun turi mentah atau dipanggang memiliki kandungan beta karoten dan vitamin A. Untuk mendapat manfaat maksimal disarankan mengonsumsi daun turi 2 – 3 x seminggu sebanyak 1 piring kecil. 5. Mengatasi keputihan Cara : Segenggam daun turi putih & kunyit sebesar ibu jari dicuci dan digiling halus. Tambahkan ¾ cangkir air matang lalu aduk merata. Selanjutnya ramuan ini diperas & disaring. Ramuan siap diminum. Lakukan 2x sehari. 6. Memperbanyak produksi ASI Cara: Daun turi muda dikukus & dimakan sebagai lalap. 7. Meredakan demam nifas Cara: Daun turi 1/3 genggam dicuci bersih & digiling halus. Tambahkan ¾ cangkir air matang & sedikit garam. Setelah diperas & disaring, ramuan siap diminum. Di India, kulit batang turi juga dimanfaatkan sebagai obat sariawan. Cara : Rebus satu genggam kulit batang turi dalam 3 gelas air sampai tinggal 1 gelas dan dipakai untuk berkumur. Efek farmakologis dari kulit batang adalah: a. Mengurangi rasa sakit (analgetik) b. Penurun panas Kegunaan kulit batang turi yang lain adalah : 1.Mengobati scabies Cara: Kulit batang ditumbuk halus & dioleskan pada bagian yang terkena scabies. 2. Meredakan disentri Cara: Rebus kulit batang dengan 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah larutan dingin, saring & minum. Lakukan 2 x sehari. 3. Mengobati cacar air & demam dengan erupsi kulit Cara : Kulit batang sebesar ibu jari direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin, disaring dan diminum. Di bagian atas telah disebutkan sekilas bahwa di Indonesia bagian pohon turi yang sering dimanfaatkan adalah bunganya yaitu sebagai lalapan. Konsumsi bunga turi sangat bermanfaat bagi para ibu yang sedang menyusui karena dapat memperbanyak dan memperlancar ASI. Efek farmakologis bunga turi: a. Pelembut kulit b. Pencahar Ternyata akar turi pun juga bermanfaat untuk kesehatan yaitu untuk mengatasi pegal linu Cara : Akar turi (berbunga merah) digiling halus. Tambahkan air sehingga adonan menyerupai bubur. Gosokkan adonan tersebut pada bagian tubuh yang linu. Turi juga dapat meredakan sakit kepala lho. Simak resep tradisional berikut ini : Bahan : Satu genggam daun turi Tujuh biji turi (polong) Tujuh biji lada Bawang putih Satu sendok makan cuka Cara : 1. Tumbuk biji & daun turi serta lada & bawang putih hingga halus. 2. Masukkan cuka dan aduk hingga rata 3. Oleskan ramuan tersebut pada kening Banyak juga ya manfaat pohon turi beserta bagian-bagiannya. Sekarang kita jadi tahu bahwa turi bukan hanya pohon peneduh jalan / paru-paru kota saja. Namun ada banyak manfaat yang lainnya. Selamat Mencoba…..^_^ Sumber : http://perkebunanlastri.wordpress.com/2010/12/25/mengenal-pohon-turi/ ________________________________________ Kara Pedang (Canavalia ensiformis) Kara Pedang (Canavalia ensiformis) Kara Pedang (Canavalia ensiformis) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan/ Tengah dan menyebar di daerah tropis. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama Kacang Parang. Dibeberapa daerah tanaman ini dikenal dengan nama; koro bedog, kacang mekah, koro bendo, koro pedang, krandang (Jawa Tengah), koang (Jawa Barat). Kara Pedang merupakan tanaman berumur pendek, dengan akar berbintil. Seiring dengan bertambahnya umur, batang menjadi berkayu. Daun berseling terdiri dari 3 helai berbentuk bulat telur. Bunga berwarna ungu kadang-kadang putih. Bentuk biji lonjong berwarna putih atau kuning gading dengan panjang 6-9 mm. Tanaman ini tumbuh baik bila mendapat penyinaran matahari yang penuh dan toleransi keteduhan sedang. Penanaman kara pedang pada lahan hutan dilakukan disela-sela tanaman pokok kehutanan. Untuk jenis Canavalia ensiformis ini bisa menjadi bahan baku pengganti kacang kedelai untuk pembuatan tempe. Pembuatan tempe yang menggunakan kara pedang jenis ini tidak berbeda dengan pembuatan tempe berbahan baku kedelai. Sumber : http://matoa.org/kara-pedang-canavalia-ensiformis/ ________________________________________ Kecipir Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa ?Kecipir Ilustrasi kecipir dari Blanco Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Fabales Famili: Fabaceae Upafamili: Faboideae Genus: Psophocarpus Spesies: P. tetragonolobus Nama binomial Psophocarpus tetragonolobus (L.) D.C. Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) D.C.) adalah tumbuhan merambat polongmudanya dimanfaatkan sebagai sayuran. Kecipir berasal dari Indonesia bagian timur. DiSumatera dikenal sebagai kacang botol atau kacang belingbing. Nama lainnya adalah jaat(bahasa Sunda), kelongkang (bahasa Bali), serta biraro (Ternate). Tumbuhannya merambat, membentuk semak. Dalam budidaya biasanya diberi penyangga, namun jika dibiarkan akan menutupi permukaan tanah. Batangnya silindris, beruas-ruas, jarang mengayu. Daun majemuk dengan anak daun tiga berbentuk segitiga, panjang 7,0-8,5cm, pertulangan menyirip, letak berselang-seling, warna hijau. Bunganya tunggal, tipe kupu-kupu, tumbuh dari ketiak daun, kelopaknya biasanya berwarna biru pucat, dapat dipakai sebagai pewarna makanan. Buah tipe polong, memanjang, berbentuk segiempat dengan sudut beringgit, panjang sekitar 30cm, berwarna hijau waktu muda dan menjadi hitam dan kering bila tua. Bijinya bulat dengan diameter 8-10mm, berwarna coklat hingga hitam. Kandungan protein biji menyamai kedelai (30-39%) Kecipir tergolong tumbuhan penutup tanah dan pupuk hijau efektif karena pertumbuhannya sangat cepat dan termasuk sebagai pengikat nitrogen dari udara yang paling baik. Dalam budidaya, tidak diperlukan sama sekali pemupukan N. Secara fisiologi, kecipir sangat sensitif dengan frost. Selain itu, ia adalah tumbuhan hari pendek, hanya berbunga jika panjang hari kurang dari masa kritis (untuk kecipir 12 jam). Bijinya tertutup cangkang keras, sehingga kadang-kadang diperlukan perendaman untuk mempercepat perkecambahan. Polong kecipir muda siap disayur. Daun dan buah muda dijadikan sayuran, biasanya direbus atau dijadikan semacamsup. Daun juga berkhasiat sebagai obat radang anak telinga. Akarnya menggelembung, membentuk umbi yang dapat dimakan. Biji dan daun mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. [sunting]Pranala luar • Kecipir di situs iptek. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kecipir ________________________________________ SAWI & KESEHATAN TUBUH Kandungan Gizi Sawi Berikut ini beberapa nutrisi yang terkandung dalam sayur sawi : • Sayur sawi kaya akan vitamin. Misalnya vitamin A, B, C, E, dan K. Tak hanya memiliki banyak jenis vitamin, kadar tiap vitamin pada sayuran ini ternyata juga sangat tinggi. • Selain vitamin, sayur sawi juga mengandung karbohidrat, protein dan lemak baik yang berguna untuk kesehatan tubuh. • Zat lain yang terkandung dalam sayur sawi adalah kalsium, kalium, mangan, folat, zat besi, fosfor, trptofon, dan magnesium. • Kandungan non-gizi yang ada dalam sayur sawi adalah serat atau fiber yang kadarnya cukup tinggi. Manfaat Sayur Sawi • Kandungan vitamin yang cukup tinggi sangat bagus untuk menunjang kesehatan tubuh. Vitamin paling tinggi yang ada di sayur sawi ini adalah vitamin K, di mana vitamin ini sangat berguna untuk pembekuan darah, sehingga luka akan cepat mengering. Untuk kandungan vitamin C-nya, beberapa ahli mengatakan bahwa kadarnya hampir sama seperti jeruk. Ini sangat bagus untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah sakit. • Kandungan kalsiumnya yang tinggi sangat bagus untuk pembentukan dan menjaga kualitas tulang, sehingga bisa menghambat tulang keropos atau osteoporosis. • Manfaat sayur sawi yang tak kalah penting adalah untuk menurunkan kadar kolesterol jahatpenyebab stroke atau penyakit jantung yang mematikan. Selain itu bisa untuk menurunkan kadar gula darah penyebab kencing manis. • Sayur sawi memiliki komponen kimia penghambat penyakit kanker. Dari berbagai penelitian, sawi bisa menurunkan resiko terkena berbagai penyakit kanker, seperti kanker payudara, kanker prostat, kanker ginjal, kanker paru-paru atau kanker kandung kemih. • Serat pangannya yang cukup tinggi bisa membantu proses pencernaan pada perut. • Manfaat sayur sawi yang lain adalah mencegah terjadinya penyakit gondok. Sayur sawi memiliki komponen kimia yang bisa mencegah pembengkakan/pembesaran kelenjar tiroid. • Sayur sawi termasuk sayur yang memiliki zat besi cukup bagus, sehingga sangat cocok bagi penderita anemia karena kandungan zat besi sawi mampu meregenerasi hemoglobin dengan sangat baik. Manfaat sayur sawi yang begitu banyak ini sangat sayang untuk dilewatkan. Mulai sekarang Anda bisa menerapkan hidup sehat, salah satunya dengan cara mengkonsumsi sayur sawi yang kaya manfaat. Sumber : http://bom33.blogspot.com/ ________________________________________ KANGKUNG DAERAH ASAL : Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, China Selatan, Australia, dan Afrika. Di China, sayuran ini dikenal dengan nama weng cai. Di negara Eropa, kangkung biasa disebut swamp cabbage, water convovulus,atau waterspinach. CIRI- CIRI : Merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Dalam satu musim saja, kangkung bisa tumbuh dengan panjang 30-50 cm. Tanaman ini merambat di lumpur dan tempat-tempat yang basah, seperti tepi kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri atas dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-kangkungan Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga. Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat berbunga putih bersih. Perbedaan lainnya pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada kangkung darat. Warna batangnya juga berbeda. Kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan. Lainnya, kebiasaan berbiji. Kangkung darat lebih banyak bijinya daripada kangkung air, itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang. KEGUNAAN : Dapat mengobati penyakit wasir, sebagai pengusir racun dari tubuh. untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Untuk aneka hidangan menggugah selera, mulai dari tumis, cah, atau lalap, ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan Kangkung ternyata juga memiliki manfaat sangat tinggi. Itu karena mengandung vitamin A,B1,danC,jugamengandungprotein,kalsium, fosfor,besi,karoten,hentriakontan,sitosterol. PENGELOMPOKAN/KLASIFIKASI : Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Solanales Famili : Convolvulaceae Genus : Ipomoea Spesies : Ipomoea reptans Sumber : Daftar Pustaka: Susila, AD.2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agronomi dan Holtikultura.Fakultas Pertanian IPB. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas http://lifestyle.okezone.com/, http://zulmz65.blogspot.com/ Posted by EDY MARYANTO at 1:05 AM Labels: Learning Community, Lecture ________________________________________ MANFAAT LOBAK Lobak termasuk perdu semusim dengan tinggi mencapai 1 meter. Lobak kini telah dibudidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman sayur dan tanaman obat. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi yang besar. Lobak termasuk perdu semusim dengan tinggi mencapai 1 meter. Lobak kini telah dibudidayakan di seluruh dunia sebagai tanaman sayur dan tanaman obat. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang yang berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi yang besar. Umbi tersebut tumbuh memanjang ke bawah seperti wortel, bentuknya lebih bulat dan berwarna putih bersih. Ada lobak dengan varietas lain yang berwarna merah dan hitam. Bagian umbi yang dekat dengan permukaan tanah dan terkena sinar matahari biasanya akan berubah warna menjadi agak kehijauan. Tumbuhan ini berasal dari Asia Selatan. Kandungan kimia dari umbinya antara lain vitamin A, B1, B2, niasin, minyak atsiri, kolin, serat kasar, kalsium, fosfor, zat besi dan asam oksalat. Sedangkan daunnya mengandung minyak atsiri, vitamin A dan C dan bijinya mengandung 30-40 persen minyak lemak dan minyak atsiri. Zat-zat tersebut mengandung antibiotik terhadap beberapa jenis bakteri dan antioksidan. Manfaat dari lobak adalah perut kembung, disentri, sembelit, sering sendawa, radang saluran nafas, gondokan, batuk. Selain untuk mengatasi influenza, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, TBC paru-paru dan asma, keracunan gas arang, singkong, dan jamur makanan, lobak bisa mencegah kanker, batu ginjal, pengerasan hati, lukar bakar, bisul, eksim, haluskan kulit, dan kurangi nafsu makan berlebihan. Pada pemakaan luar, lobak digunakan untuk mengobati bisul. Caranya, blender atau parut umbi lobak secukupnya, tambahkan cuka beras putih, lalu oleskan pada bisul. Untuk mengobati eksim dapat menggunakan lobak yang telah diparut, tambahkan air jahe secukupnya, diaduk lalu balurkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk luka bakar akibat air panas dapat diobati dengan 100 gram umbi lobak yang diparut, oleskan pada luka. Pada pemakaian dalam, lobak digunakan untuk mengobati asma, caranya dengan ambil 200 gram umbi lobak, di jus, tambahkan 50 cc jus jahe rebus hingga mendidih tambahkan madu diminum airnya selagi hangat. Untuk mengobati batuk dengan 100 gram umbi lonak dan 9 gram kulit jeruk mandarin direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat. Mengobati batuk rejan dengan 25 gram biji lonak yang telah dikeringkan, ditumbuk halus ditambah gula dan air hangat secukupnya, lalu diminum 3 kali sehari. Atau gunakan 100 gram umbi lobak, 5 butir lada putih dan madu secukupnya ditim lalu dimakan. Untuk mengobati disentri gunakan 100 gram daun lobak kering, direbus dengan air hingga mendidih dan menjadi kental lalu diminum seperti minum teh. Lakukan selama 3-5 hari. Jika disentra sudah berlangsung lama, gunakan dun lobak ditambah daging ayam secukupnya kemudian dimasak menjadi sop, setelah matang dimakan. Mengobati gangguan paru-paru disertai batuk darah atau pendarahan hidung, gunakan 100 gram umbi lobak putih, dijus lalu diminum. Lakukan setiap hari. Sedangkan gangguan pencernaan dapat diatasi dengan 200 gram umbi lobak dan buah angco dimasak menjadi kuah lalu diminum 1-2 kali sehari. Influenza diatasi dengan 250 gram umbi lobak diiris tipis dan gula pasir secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Disaring dan diminum airnya hangat-hangat. Untuk mengurangi nafsu makan berlebihan dengan 200 gram umbi lobak dan 200 gram umbi wortel, di jus lalu diminum. Mengobati penyakit jantung dengan 250 gram umbi lobak dipotong kecil dan 30 gram daun dewa segar direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan minum airnya 2 kali sehari. Setiap kali minum sebanyak 200 cc. Untuk mengatasi perut kembung, gunakan 150 gram umbi lobak, 5 gram kulit jeruk mandarin kering, 3 butir cenkeh, 1 jari kayu manis, 5 gram biji pala dan 3 butir kapulaga direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring dan diminum airnya. Menurunkan tekanan darah tinggi dengan 100 gram umbi lobak segar dijus, diminum 2 kali sehari setiap kali minum 150 gram. Atau 100 gram umbi lobak dan 1 buah apel diparut lalu diambil airnya. Gunakan air tersebut untuk memblender 75 gram seledri, tambahkan air perasan jeruk mandarin dan gula pasir secukupnya, lalu diminum secara teratur. Sumber : http://darialam.blogspot.com/2008/09/manfaat-lobak_24.html ________________________________________ Manfaat Kangkung Kangkung atau Ipomoea reptans terdiri dari dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga. Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat berbunga putih bersih. Perbedaan lainnya terletak pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar dibandingkan kangkung darat. Warna batangnya juga bebeda. Kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat berbatang putih kehijau-hijauan. Selain itu, kangkung darat lebih banyak bijinya daripada kangkung air. Itulah sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air diperbanyak dengan menggunakan stek pucuk batang. Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan, Australia, dan Afrika. Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat. Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-kangkungan, merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Kangkung memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Selain mengandung vitamin A, B1, dan C, kangkung juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, dan sitosterol. Secara farmakologis, kangkung berperan sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), dan sedatif (obat tidur). Sebenarnya ada beberapa manfaat lain dari tanaman kangkung, yaitu: Mengurangi haid Daun kangkung (kira-kira setengah kilogram) dicuci dan ditumbuk halus. Lalu tuangkan air setengah gelas. Kemudian saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus. Mimisan Seikat daun kangkung yang segar dicuci dan ditumbuk halus. Tambahkan sedikit gula dan seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari. Ambeien Segenggam akar kangkung dicuci dan direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum setengah gelas sebanyak 2 kali sehari. Insomnia Daun kangkung sering dikonsumsi dalam bentuk tumis kangkung tanpa batang. Sakit gigi Segenggam akar kangkung ditambahkan setengah sendok teh cuka, kemudian direbus dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari. Melancarkan air seni Segenggam akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari. Menghilangkan ketombe Seikat daun kangkung direndam semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Sebaiknya dilakukan setiap hari. Sembelit dan mual pada ibu hamil Ibu hamil dianjurkan untuk sering mengonsumsi tumisan sayur kangkung. Gusi bengkak 200 gr akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan itu digunakan untuk kumur-kumur. Lakukan hal tersebut berulang-ulang. Kapalan Bagian kulit yang menebal diolesi dengan getah kangkung dan lakukan setiap hari. Kulit gatal karena eksim Daun kangkung segar dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit. Lakukan setiap hari. Sumber : http://www.dedinewsonline.com/2011/09/manfaat-kangkung.html

No comments:

Post a Comment