Tahukah anda ???
1. Makan larut malam
Meskipun benar bahwa tubuh secara
alami membakar beberapa timbunan lemak saat kita tidur, namun tubuh tidak akan
membakar secara efisien jika kita tidur dengan perut penuh.
Selain menyebabkan lemak pada
perut, makan larut malam dan berbaring setelah kenyang dapat meningkatkan
risiko terkena refluks asam lambung dan gangguan pencernaan.
Hal itu terjadi karena perubahan
gravitasi, sehingga tubuh tidak mampu menarik makanan di perut menuju ke bawah.
Untuk mencegah kondisi ini,
pertimbangkanlah untuk makan sedikit makanan di malam hari, dan jangan
berbaring setidaknya selama tiga jam setelah makan malam.
Jika memungkinkan, makanlah
beberapa buah-buahan jika merasa sedikit lapar di malam hari, daripada
mengonsumsi makanan-makanan manis.
2. Makan ketika sedih, marah atau
kesal
Apakah kamu pernah makan tanpa
sadar ketika emosi? Jika di lain waktu kamu menyadari perilaku seperti ini,
cobalah untuk menenangkan diri sebelum melampiaskan dengan makan makanan cepat
saji, seperti burger, nasi goreng, atau mie instan.
Makan di kala emosi memang tidak
masalah jika itu dapat membuat kamu merasa lebih baik, namun jika selalu
mengandalkan makan setiap kali stres atau marah, janganlah kaget jika timbunan
lemak di perut bertambah banyak.
Cara terbaik untuk memerangi
respon terhadap stres adalah dengan minum segelas air putih, dan berbicara
dengan seorang teman atau berjalan santai untuk menenangkan diri.
Pilihlah kegiatan yang tidak
melibatkan makan, sehingga kamu dapat menghentikan diri untuk memiliki kalori
berlebih ketika merasa emosi.
3. Tidak cukup tidur
Idealnya, orang dewasa
mendapatkan sekitar tujuh hingga sembilan jam waktu tidur setiap malam.
Ketika kita tidak cukup tidur,
maka tingkat kortisol (hormon stres) akan meningkat dan mendorong kita
mengonsumsi makanan tinggi gula.
Untuk mempertahankan tingkat
hormon stres kortisol yang normal, cobalah untuk mendapatkan waktu tidur yang
baik setiap malamnya.
Dengan cara ini, kita dapat
menyeimbangkan kadar kortisol sekaligus meningkatkan produksi leptin (hormon
yang dapat membuat kita mampu mengontrol nafsu makan).
4. Menggunakan piring besar
setiap kali makan
Entah itu makan prasmanan atau
makan malam biasa di rumah, perhatikanlah ukuran piringmu setiap kali makan.
Dalam sebuah survei yang
dilakukan antara orang-orang obesitas, ditemukan bahwa pengguna piring besar
cenderung lebih cepat gemuk dibanding piring kecil.
Dengan ukuran piring yang besar,
orang akan merasa masih memiliki banyak ruang untuk menaruh makanan mereka,
sehingga mengambil makanan lebih banyak.
Tentu hal ini dapat menjadi
penyebab perut buncit karena orang cenderung untuk mengonsumsi lebih dari yang
dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, pilihlah piring yang lebih kecil untuk
membuat kita merasa sudah cukup makan.
5. Merokok
Bagaimana meroko dapat menjadi
penyebab perut buncit? Padahal banyak orang yang bertahan dengan merokok karena
alasan takut memiliki badan gemuk.
Nyatanya penelitian mengungkapkan
bahwa bukannya badan kurus, malah perut buncit yang didapat oleh para perokok.
Para ilmuwan dari University of
Glasgow menemukan bahwa merokok mungkin berhubungan dengan berat keseluruhan
yang lebih rendah, namun hal itu cenderung mendorong lemak menuju daerah inti
tubuh, yang mengakibatkan perut menjadi lebih besar.
No comments:
Post a Comment