Dalam perayaan hari jadi yang ke-28 tahun, retail Sogo
Indonesia Department Store mengundang sejumlah tamu dalam acara Afternoon Tea
Talks. Eksistensi Sogo Indonesia hingga saat ini membuktikan pasar retail
Indonesia masih berkembang dengan baik.
Dalam kesempatan ini, Sogo Indonesia mengundang Dr. Aviliani
S.E, M.Si (seorang pengamat ekonomi dari INDEF) sebagai narasumber untuk
membicarakan tema “HowRetailBusinessContribute to Indonesia’s Economic Growth”.
Dalam perkembangan bisnis retail, antisipasi terhadap perubahan gaya hidup
dibutuhkan sebagai prediksi pergerakan pasar.
Cara Bisnis Online dan Offline Menurut Pakar Ekonomi
Bazaar merangkum sejumlah poin penting dari diskusi ini.
Berikut insight dari profesional mengenai cara menjalankan bisnis online dan
offline masa kini.
1. Pola konsumsi generasi millennial.
Saat ini 43% angkatan kerja produktif adalah generasi
millennial yang fasih digital. Tahun demi tahun, perencanaan bisnis mau tak mau
harus ikut berubah. Keberadaan internet juga turut andil merubah pola konsumsi.
Cara konsumsi modern ini juga punya karakteristik dan harus dihadapi dengan
cara yang uptodate. Sebab, bisnis pada dasarnya melihat pergerakan kebutuhan
(demand).
2. Mengenal perbandingan belanja online dan offline.
Dr. Aviliani mengemukakan, “Kecenderungan belanja
konvensional dan online sudah mulai saling menyesuaikan. Beberapa produk punya
kecenderungan konsumsi online yang lebih besar daripada konvensional, begitu
juga sebaliknya. Misalnya, pola konsumsi barang kelontong punya kecenderungan
belanja konvensional 70% dibandingkan dengan belanja online sebesar 23%."
3. Bagaimana menyikapi platform online?
Kehadiran bisnis online memang patut disadari, namun tidak
seharusnya disikapi secara berlebihan, sebab volume sektor online masih
terbilang kecil, yaitu 2%. Dr. Aviliani juga menyampaikan, bahwa online dan
offline harus saling mendampingi, tanpa memposisikannya ke dalam kategori yang
saling bertentangan.
4. Tips bisnis di zaman modern.
Saat ini bisnis retail konvensional sudah mulai melakukan
pembenahan dan masuk ke dalam dua saluran. Paduan saluran belanja online dan
offline diharapkan mampu merangsang pertumbuhan penjualan yang lebih baik
dibandingkan hanya mengandalkan satu saluran saja.
5. Membangun koneksi antara online dan offline.
Kedua platform tersebut tak seharusnya dianggap sebagai
poros yang berlawanan sebab dapat membawa pebisnis ke dalam kerugian. Tingkat
persaingan yang makin tinggi (seperti sekarang ini) seharusnya menjadi
kesempatan untuk melakukan kolaborasi.
No comments:
Post a Comment